• Beranda
  • About Me

Lukas TRYS's Blog

  • Download Game
  • Download Lagu Rohani
  • Download Software
  • Kesaksian Kristen
  • Rohani Kristen
  • Tutorial Blogger
Powered by Blogger.
Home » Kesaksian » Rohani » Narkoba Merenggut Semua Kesuksesan Michael

Narkoba Merenggut Semua Kesuksesan Michael


Foto: Narkoba Merenggut Semua Kesuksesan Michael


Semenjak meninggalnya sang ayah, kondisi perekonomian keluarga Michael Sie hancur, tidak hanya itu, hidup Michael pun hancur. Teman-temannya meninggalkannya, ibunya terlibat hutang, dan ia merasa sangat minder. Akhirnya Michael mencoba mencari jalan keluar dengan menggunakan narkoba.

“Saya lari ke narkoba, saya terjerat lebih dalam lagi dan malah saya tidak bisa lari ke mana-mana,” demikian pengakuan Michael.

Hingga suatu saat mamanya bertanya, “Kamu mau gini-gini aja, hidup di Jakarta?”

“Ya ngga mi, tapi mau gimana lagi?”

Saat itulah terlontar sebuah penawaran menarik, “Mama mau kerja ke Amerika, kamu mau ikut ngga?”

”Saat itu saya cuma mikir, kalau saya cari uang saya bisa jadi kepala rumah tangga yang baik. Sebagai anak yang baik untuk orangtua saya, saya melihat ini suatu kehidupan yang baru. Saya bilang, “Mam, saya ikut.” Amerika man.. Amerika, kapan lagi..”

Di tahun 1998 itu, Michael mengambil kesempatan yang ditawarkan mamanya itu. Mereka berdua pergi ke negeri Paman Sam itu dengan banyak harapan. Michael menjejakkan kaki di Los Angeles, Amerika dan memulai kehidupan baru. Namun kenyataan yang dihadapinya tidak seindah harapannya.

“Akhirnya saya mulai kerja, cuci piring. Sambil nyuci piring, saya menangis. Tuhan, sesusah-susahnya saya di Jakarta, ngga pernah sampai di suruh nyuci piring 14 jam sampai tangan biru-biru semuanya.”

Merasa tidak mendapatkan apa yang diinginkannya di kota itu, Michael mencoba peruntungannya ke Florida. Disana ia kerja sebagai pelayan restoran, namun dengan penghasilan yang lebih baik dari sebelumnya. Kerja kerasnya membuahkan hasil, setelah tiga tahun bekerja di restoran itu, di tahun 2001 Michael dipercayakan untuk menjadi manajer.

“Saya dipromosikan menjadi manajer dan dipercayakan untuk mengkepalai waiter-waiter. Ada suatu kebanggaan dan diposisi manajer itu saya penghasilannya cukup baik. Saya sempat bilang sama mama saya, “Udah mam, lebih baik mami pulang. Mami sudah waktunya istirahat, nanti biar aku yang beresin soal rumah dan biaya hidup.”

Michael ingin menunjukkan bahwa dirinya bisa menjadi kepala keluarga yang baik kepada mamanya dan juga adiknya, dan hal itu berhasil, mamanya percaya kepadanya dan kembali ke Indonesia. Tapi di tengah kejayaan, sesuatu yang tidak diharapkan terjadi. Peristiwa penyerangan teroris 11 September 2001 ternyata berpengaruh kepada kondisi perekonomian saat itu, dan ia terpaksa harus berhenti bekerja dan kembali ke Los Angeles.

“Ternyata di hari pertama saya di Los Angeles saya langsung bertemu dengan saudara-saudara saya. Dia tanya, “Mike, mau putaw ngga?” Langsung deh nyobain, gimana sih rasanya putaw Amerika.”

Apa yang telah ia tinggalkan di Indonesia dulu, ternyata mengejarnya kembali. Iapun kembali terikat bahkan hingga kehilangan semua harta hasil kerja kerasnya.

“Pikiran saya cuma narkoba dan narkoba.. Saya ngga mikir lagi kalau saya punya orangtua, punya adik. Seperti dibutakan..”

Hingga akhirnya semua harta Michael ludes semua, namun kebutuhannya akan narkoba tidak bisa ia kendalikan lagi. Ia nekad tinggal di jalanan dan mulai menjadi calo penjual narkoba untuk mendapatkan penghasilan. Keberhasilannya mendapatkan banyak pembeli, membuat Michael di lirik oleh seorang bandar besar.  

“Saya seperti dapat promosi, dulu cuma calo sekarang megang barang. Dijalanan saya seperti dapat respek dan diterima.”

Namun uang, penghormatan dan narkoba yang melimpah tidak bisa memuaskan Michael. “Saya teriak sama Tuhan, tapi saya ngga tahu Tuhan yang mana. Saya cuma bilang, “Tuhan saya cape, cape begini. Harus bangun pagi, makai. Siang makai. Tuhan tangkep aja deh, lebih baik saya dipenjara aja deh. Saya capai begini.””

Doa Michael itu dijawab dengan segera. Saat ia sedang memakai narkoba, seorang polisi datang dan menangkapnya. Dipenjara itu, untuk sementara ia bisa berhenti menggunakan narkoba. Namun dengan alasan hanya sebagai pemakai, ia hanya sebentar berada di penjara. Sekeluarnya dari penjara, Michael mengalami kebimbangan apakah ia harus kembali ke keluarganya atau pada si bandar narkoba. Namun karena takut ditolak oleh keluarganya, Michael memilih kembali ke bandar narkoba.

“Terakhir kondisinya sedang panas, banyak polisi segala macam. Saat itu tidak ada yang berani jualan, tapi saya tetap jualan. Duitnya saya ambil, kami jalan berlawanan arah.”

Namun saat Michael sedang menghitung uang yang di dapatnya, seorang polisi menangkapnya. Di tahun 2003 itu, Michael harus menjalani pengadilannya dan dijatuhi hukuman selama satu tahun delapan bulan dan harus di deportasi ke Indonesia.

“Tujuh tahun ke Amerika, pulang hanya bawa 120 US dolar. Saya cuma berharap orang sudah tidak kenal lagi sama saya. Saya pikir saya akan dihakimi, tapi adik saya cuma peluk saya dan terima saya apa adanya. Dia cuma bilang, “Koko.. I miss you..” Pada hal dia tahu saya mengecewakan. Saat itu saya sadar bahwa semua hal yang saya takuti tidak terjadi, ternyata keluarga saya tidak mengecewakan saya. Keluarga saya mengasihi saya, itu hal yang diluar dugaan saya.”

Namun saat Michael sedang menata kembali kehidupannya, tawaran narkoba kembali datang. Kebiasan buruk Michael akhirnya diketahui oleh sang adik yang kemudian meminta bantuan dari sebuah panti rehabilitasi. Namun Michael melakukan perlawanan dan tidak mau dibawa ke panti rehabilitasi, hingga akhirnya tindakan keras pun dilakukan.

Tindakan pemaksaan ke tempat rehabilitasi itu, membuat Michael merasa dikhianati oleh keluarganya. Amarahnya memuncak.

“Saya benci semua orang!” demikian ungkap Michael. Ia merasa di khianati dan di tolak oleh keluarganya. Namun ia tidak dapat berbuat banyak.

Hingga suatu saat seorang mentor dipanti rehap itu berkata, “Kunci satu-satunya kamu keluar dari tempat ini adalah kalau kamu menghafalkan firman Tuhan.”

“Dia kasih saya Hagai pasal 1 dan pasal 2. Saya mulai baca Hagai itu dan hafalin. Lama-lama keasikan. Saya merasa ada sesuatu yang masuk. Sesuatu kayak ketenangan. Saya mulai menyadari kalau yang salah itu bukan dari luar. Yang salah itu saya. Tuhan itu panjang sabar, saya sudah ditolong begitu banyak. Saya baru sadar kalau Tuhan itu selalu ada buat saya. Tuhan sendiri bicara, “Mike, mereka itu mengasihi kamu, makanya itu kamu disini. Mike, Aku ini mengasihi kamu, karena itu Aku mau kamu mengenal Aku.””

Kasih Tuhan yang Michael rasakan saat itu membuatnya menyadari tujuan hidupnya. Enam bulan di tempat rehabilitasi itu, mencelikkan mata hatinya akan semua kesalahannya di masa lalu. Kini ia telah bebas dari narkoba, bahkan memberikan hidupnya untuk melayani anak-anak muda yang mengalami masalah seperti dirinya.  

Sumber Kesaksian:

Michael Shi

Semenjak meninggalnya sang ayah, kondisi perekonomian keluarga Michael Sie hancur, tidak hanya itu, hidup Michael pun hancur. Teman-temannya meninggalkannya, ibunya terlibat hutang, dan ia merasa sangat minder. Akhirnya Michael mencoba mencari jalan keluar dengan menggunakan narkoba.

“Saya lari ke narkoba, saya terjerat lebih dalam lagi dan malah saya tidak bisa lari ke mana-mana,” demikian pengakuan Michael.

Hingga suatu saat mamanya bertanya, “Kamu mau gini-gini aja, hidup di Jakarta?”

“Ya ngga mi, tapi mau gimana lagi?”

Saat itulah terlontar sebuah penawaran menarik, “Mama mau kerja ke Amerika, kamu mau ikut ngga?”

”Saat itu saya cuma mikir, kalau saya cari uang saya bisa jadi kepala rumah tangga yang baik. Sebagai anak yang baik untuk orangtua saya, saya melihat ini suatu kehidupan yang baru. Saya bilang, “Mam, saya ikut.” Amerika man.. Amerika, kapan lagi..”

Di tahun 1998 itu, Michael mengambil kesempatan yang ditawarkan mamanya itu. Mereka berdua pergi ke negeri Paman Sam itu dengan banyak harapan. Michael menjejakkan kaki di Los Angeles, Amerika dan memulai kehidupan baru. Namun kenyataan yang dihadapinya tidak seindah harapannya.

“Akhirnya saya mulai kerja, cuci piring. Sambil nyuci piring, saya menangis. Tuhan, sesusah-susahnya saya di Jakarta, ngga pernah sampai di suruh nyuci piring 14 jam sampai tangan biru-biru semuanya.”

Merasa tidak mendapatkan apa yang diinginkannya di kota itu, Michael mencoba peruntungannya ke Florida. Disana ia kerja sebagai pelayan restoran, namun dengan penghasilan yang lebih baik dari sebelumnya. Kerja kerasnya membuahkan hasil, setelah tiga tahun bekerja di restoran itu, di tahun 2001 Michael dipercayakan untuk menjadi manajer.

“Saya dipromosikan menjadi manajer dan dipercayakan untuk mengkepalai waiter-waiter. Ada suatu kebanggaan dan diposisi manajer itu saya penghasilannya cukup baik. Saya sempat bilang sama mama saya, “Udah mam, lebih baik mami pulang. Mami sudah waktunya istirahat, nanti biar aku yang beresin soal rumah dan biaya hidup.”

Michael ingin menunjukkan bahwa dirinya bisa menjadi kepala keluarga yang baik kepada mamanya dan juga adiknya, dan hal itu berhasil, mamanya percaya kepadanya dan kembali ke Indonesia. Tapi di tengah kejayaan, sesuatu yang tidak diharapkan terjadi. Peristiwa penyerangan teroris 11 September 2001 ternyata berpengaruh kepada kondisi perekonomian saat itu, dan ia terpaksa harus berhenti bekerja dan kembali ke Los Angeles.

“Ternyata di hari pertama saya di Los Angeles saya langsung bertemu dengan saudara-saudara saya. Dia tanya, “Mike, mau putaw ngga?” Langsung deh nyobain, gimana sih rasanya putaw Amerika.”

Apa yang telah ia tinggalkan di Indonesia dulu, ternyata mengejarnya kembali. Iapun kembali terikat bahkan hingga kehilangan semua harta hasil kerja kerasnya.

“Pikiran saya cuma narkoba dan narkoba.. Saya ngga mikir lagi kalau saya punya orangtua, punya adik. Seperti dibutakan..”

Hingga akhirnya semua harta Michael ludes semua, namun kebutuhannya akan narkoba tidak bisa ia kendalikan lagi. Ia nekad tinggal di jalanan dan mulai menjadi calo penjual narkoba untuk mendapatkan penghasilan. Keberhasilannya mendapatkan banyak pembeli, membuat Michael di lirik oleh seorang bandar besar.

“Saya seperti dapat promosi, dulu cuma calo sekarang megang barang. Dijalanan saya seperti dapat respek dan diterima.”

Namun uang, penghormatan dan narkoba yang melimpah tidak bisa memuaskan Michael. “Saya teriak sama Tuhan, tapi saya ngga tahu Tuhan yang mana. Saya cuma bilang, “Tuhan saya cape, cape begini. Harus bangun pagi, makai. Siang makai. Tuhan tangkep aja deh, lebih baik saya dipenjara aja deh. Saya capai begini.””

Doa Michael itu dijawab dengan segera. Saat ia sedang memakai narkoba, seorang polisi datang dan menangkapnya. Dipenjara itu, untuk sementara ia bisa berhenti menggunakan narkoba. Namun dengan alasan hanya sebagai pemakai, ia hanya sebentar berada di penjara. Sekeluarnya dari penjara, Michael mengalami kebimbangan apakah ia harus kembali ke keluarganya atau pada si bandar narkoba. Namun karena takut ditolak oleh keluarganya, Michael memilih kembali ke bandar narkoba.

“Terakhir kondisinya sedang panas, banyak polisi segala macam. Saat itu tidak ada yang berani jualan, tapi saya tetap jualan. Duitnya saya ambil, kami jalan berlawanan arah.”

Namun saat Michael sedang menghitung uang yang di dapatnya, seorang polisi menangkapnya. Di tahun 2003 itu, Michael harus menjalani pengadilannya dan dijatuhi hukuman selama satu tahun delapan bulan dan harus di deportasi ke Indonesia.

“Tujuh tahun ke Amerika, pulang hanya bawa 120 US dolar. Saya cuma berharap orang sudah tidak kenal lagi sama saya. Saya pikir saya akan dihakimi, tapi adik saya cuma peluk saya dan terima saya apa adanya. Dia cuma bilang, “Koko.. I miss you..” Pada hal dia tahu saya mengecewakan. Saat itu saya sadar bahwa semua hal yang saya takuti tidak terjadi, ternyata keluarga saya tidak mengecewakan saya. Keluarga saya mengasihi saya, itu hal yang diluar dugaan saya.”

Namun saat Michael sedang menata kembali kehidupannya, tawaran narkoba kembali datang. Kebiasan buruk Michael akhirnya diketahui oleh sang adik yang kemudian meminta bantuan dari sebuah panti rehabilitasi. Namun Michael melakukan perlawanan dan tidak mau dibawa ke panti rehabilitasi, hingga akhirnya tindakan keras pun dilakukan.

Tindakan pemaksaan ke tempat rehabilitasi itu, membuat Michael merasa dikhianati oleh keluarganya. Amarahnya memuncak.

“Saya benci semua orang!” demikian ungkap Michael. Ia merasa di khianati dan di tolak oleh keluarganya. Namun ia tidak dapat berbuat banyak.

Hingga suatu saat seorang mentor dipanti rehap itu berkata, “Kunci satu-satunya kamu keluar dari tempat ini adalah kalau kamu menghafalkan firman Tuhan.”

“Dia kasih saya Hagai pasal 1 dan pasal 2. Saya mulai baca Hagai itu dan hafalin. Lama-lama keasikan. Saya merasa ada sesuatu yang masuk. Sesuatu kayak ketenangan. Saya mulai menyadari kalau yang salah itu bukan dari luar. Yang salah itu saya. Tuhan itu panjang sabar, saya sudah ditolong begitu banyak. Saya baru sadar kalau Tuhan itu selalu ada buat saya. Tuhan sendiri bicara, “Mike, mereka itu mengasihi kamu, makanya itu kamu disini. Mike, Aku ini mengasihi kamu, karena itu Aku mau kamu mengenal Aku.””

Kasih Tuhan yang Michael rasakan saat itu membuatnya menyadari tujuan hidupnya. Enam bulan di tempat rehabilitasi itu, mencelikkan mata hatinya akan semua kesalahannya di masa lalu. Kini ia telah bebas dari narkoba, bahkan memberikan hidupnya untuk melayani anak-anak muda yang mengalami masalah seperti dirinya.

Sumber Kesaksian:

Michael Shi



Tertanda,
Tio Rendika Yeremia Sitanggang
Ditulis oleh: Unknown - Sunday, 21 October 2012 - Rating: 5
Terima kasih sudah membaca artikel kategori Download dengan judul Narkoba Merenggut Semua Kesuksesan Michael. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://lukas-trys.blogspot.com/2012/10/narkoba-merenggut-semua-kesuksesan.html. Jangan lupa share ke teman-teman ya.
Tweet

Belum ada komentar untuk "Narkoba Merenggut Semua Kesuksesan Michael"

Post a Comment

Newer Post
Older Post
Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Kunci Gitar

Tentang Blog Ini

free web site traffic and promotion
Link Blogger Pemula Backlinks Generator GratisBelajar Bisnis Online Untuk Pemula

Entertainment Blogs
Entertainment blogs



free counters

Translate

My Account

Renungan Hari Ini

Arsip Blog

  • ►  2015 (2)
    • ►  May (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2014 (15)
    • ►  December (2)
    • ►  October (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (3)
    • ►  April (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (5)
  • ►  2013 (58)
    • ►  December (6)
    • ►  October (3)
    • ►  September (1)
    • ►  August (4)
    • ►  July (3)
    • ►  June (5)
    • ►  May (7)
    • ►  April (2)
    • ►  March (2)
    • ►  February (14)
    • ►  January (11)
  • ▼  2012 (409)
    • ►  December (54)
    • ►  November (119)
    • ▼  October (130)
      • Jabar-Jakarta Sepakat Atasi Macet dan Banjir
      • Komitmen Jokowi Benahi 100 RW Kumuh di DKI
      • Bahasa Indonesia Jadi Pelajaran Pokok di Australia
      • 10 Pengakuan Jujur Orang Malaysia Tentang Indonesia
      • Kesaksian Juningsih Yang Kehilangan Jari-Jarinya
      • Hancur Dalam Pencarian Kasih
      • Kisah Nyata Rachellia, Dikuasai Hasrat Menjadi Pria
      • Kisah Nyata Gerry Abednego yang Hobi ke Prostitusi
      • Pelaku Dua Perampokan Taksi Diduga Satu Komplotan
      • Jokowi-Basuki Fokuskan Anggaran di Lima Masalah
      • Lagi Beri Penjelasan, Jokowi Tinggalkan PT MRT
      • Jokowi Akan Kaji Lagi Proyek MRT
      • Ini Konsep Orchard Road Jakarta Versi Jokowi
      • Jokowi: Jakarta Siap Hadapi Banjir
      • Kronologi Penangkapan 11 Terduga Teroris di Empat ...
      • Arsenal Susah Payah Taklukkan QPR
      • Tevez Pahlawan Man City
      • Evra: MU Harus Maksimal di Stamford Bridge
      • Barcelona Ungguli 5 Gol Saat Melawan Rayo Vallecano
      • Windows 8 Bisa Diunduh di Situs Ini
      • Windows 8 Resmi Diluncurkan
      • Melatih Sistem Imun Melawan Influenza
      • 4 Makanan Sumber Kolesterol Baik
      • 11 Fakta dan Mitos Seputar Kolesterol
      • Anak Obesitas Beresiko Impoten Saat Dewasa
      • Atasi dan Cegah Gigi Sensitif
      • Khedira Absen Dua Pekan
      • Kagawa Absen Sebulan
      • Jamu MU, Chelsea Tanpa Lampard
      • Hai Orang Kristen Tanggalkan Rasa Bersalah Anda !
      • Kupas Tuntas Tradisi Perayaan Halloween
      • Pasang Iklan
      • Apakah Anda Menunda-Nunda?
      • Kisah Nyata Kodrat yang Selamat dari Kecelakaan Ke...
      • Puluhan Tahun, Lily Tertipu Oleh Ilmu Kebatinan
      • Tips-Tips Tetap Sehat dan Bugar di Saat Musim Hujan
      • 5 Makanan untuk Penderita Diare
      • 4 Kebiasaan Buruk Saat Makan
      • Andik Vermansyah Yakin Indonesia Juara AFF 2012
      • 'The Dragon' Jawa Siap Tanding Lawan Petinju Thailand
      • 5 Tips Membeli BlackBerry
      • Daud Yordan Jalani 200 Ronde
      • Vegetarian Lebih Panjang Umur
      • 53 Pesepak Bola Indonesia Masuk Pelatnas Timnas
      • Chris John Jalani Latih Tanding Terakhir
      • Malaga Tundukkan Raksasa Italia
      • Empat Raksasa Tumbang
      • Australia Dukung Olahraga Angkat Besi RI
      • Satu Lagi Ganda Putra Tersingkir
      • Tontowi/Liliyana ke Perempat Final, Rijal/Debby Te...
      • Harus Sempurna, Mungkinkah Kita Mencapainya?
      • City Takluk di Tangan Ajax
      • Madrid Pulang Dengan Kekalahan
      • Contact Me
      • 5 Kejadian Konyol Saat Perampokan
      • 5 Pemain Bola Cilik Yang Mempunyai Skill Luar Biasa
      • Sabu Senilai Rp 2 Miliar Dimusnahkan
      • Terendah Se-Asia, Seberapa Parah Koneksi Internet ...
      • Garuda Games, Hadirkan 30 Aplikasi di Apple App Store
      • iPad 4 Datang, iPad 3 "Ditarik" dari Toko Apple
      • Rencana Jokowi Bangun Stadion di Jakut, Disambut P...
      • Demo Buruh Hasilkan 13 Kesepakatan
      • Hasil dan Klasemen Liga Champions 4 Grup
      • Langkah-Langkah Untuk Lepas Dari Kecanduan
      • Kisah Nyata Ibu yang Anaknya Divonis Menderita Jan...
      • Doyan Ikan, Gusi Lebih Sehat
      • Sakit Gusi Bisa Berujung Impotensi
      • Malas Sikat Gigi Bisa Memicu Kanker?
      • Jaga Kebersihan Sikat Gigi
      • Pembangunan Monorel Terintegrasi Busway dan MRT
      • Jokowi: Banjir Enggak Mungkin Sehari Diselesaikan
      • Jokowi : MRT , Monorel ,Semua Prioritas
      • PT MRT Tunggu Nasib MRT dari Jokowi
      • Revisi Anggaran, Jokowi Konsentrasi di Transportasi
      • 5 Kunci Untuk Hidup Dalam Kelimpahan
      • Merdeka Dari Kecanduan Pornografi
      • Kisah Nyata Steven Melampiaskan Nafsu Pada Anjing
      • Ingin Kaya, Thomas Terjerat Mahluk Gaib Ratu Panta...
      • Narkoba Merenggut Semua Kesuksesan Michael
      • Jokowi Imbau Sopir Kopaja Disiplin
      • Jokowi-Basuki Pastikan Lanjutkan Monorel
      • Barca Keteteran Hadapi Spirit La Coruna
      • Liverpool Menang Di Anfield
      • Madrid Bungkam Celta 2-0
      • Tidur Siang Tingkatkan Produktivitas Kerja
      • Criticube, Gabungan Wikipedia dan Twitter Buatan I...
      • Tekuk Reims, PSG Kuasai Singgasana Perancis
      • Swansea City Menang Atas Wigan Athletic
      • Timnas U-18 Cetak 2 Lusin Lebih Gol Atas Pakistan
      • Chelsea Permalukan Tottenham Hotspur Di White Hart...
      • Jokowi: Remajakan Transportasi dengan Pola Subsidi
      • 10 Tip Agar Baterai Telepon Seluler Tahan Lama
      • Ini Pesan Presiden untuk Jokowi
      • Kartu Sehat Sasar 4,7 Juta Warga DKI
      • Hidup Di Pimpin Oleh ROH
      • Obesitas Pengaruhi Periode Pubertas
      • Marina Bay Siap Gelar Pertarungan Chris John dan D...
      • Gangguan Tidur Anak Pengaruhi Masa Pubertas
      • Kurang Tidur Emosi Anak Tak Stabil
      • Terlalu Banyak Duduk Tak Baik untuk Kesehatan
    • ►  September (59)
    • ►  August (47)

Menu Lainnya

  • Berita
  • Gadget
  • Indonesia
  • Informasi Unik
  • Kesaksian
  • Kesehatan
  • Kriminalitas
  • Olahraga
  • Renungan
  • Teknologi

Popular Post

  • Aut Boi Nian - Vicky Sianipar ft Alsant Nababan ( Ost. Toba Dreams )
    Bagi kalian yang sudah nonton film Toba Dreams pasti tidak asing di telinga kalian. Berikut saya kasih kord, lirik , beserta download an nya...
  • Wanita Titisan Nyi Roro Kidul Rela Korbankan Keluarganya
    Pada Usia 6 tahun, saya sedang dimandikan oleh pengasuh saya. Lalu saya melihat sosok aneh yaitu seorang nenek. “ Bibi, itu ada nenek-ne...
  • KESAKSIAN MUSLIM MASUK KRISTEN.
    (Abdullah)Saya bertemu Isa Al Masih, oleh karena itu saya bertobat... "marilah kita murtad" Semangat murtadin Setelah...
  • Kesaksian Dan Kisah Nyata Islam Masuk Kristen : “ Kesaksian Mohammed Ahmed Hegazy ( Mantan Muslim Mesir )"
      KESAKSIAN MOHAMMED AHMED HEGAZY (MANTAN MUSLIM MESIR) Pengacara-pengacara Islam konservatif datang untuk mendukung Pemerintah Mesir minggu...
  • Kecaplah dan Lihatlah - Mike Mohede Feat Igor Saykoji
    Lirik : Kecaplah dan lihatlah Betapa baiknya Tuhan itu Rasakan dan nikmati Kasih setia Tuhan (repeat x2) Syukur bagi-Mu Tuhan S’g...

Chat Box

Followers

Link Teman - Teman

 photo f9d30f46-fba9-4bbd-874d-1296f0882aa0_zpsa9bfaf26.jpg:Lightning blog: :Lightning blog:

Tukar Link

Saling tukar link dengan blog ini yuk!Caranya gampang kok tinggal copas kode dibawah ini ke blog anda, kalau sudah beritahukan saya melalui chatbox, nanti akan saya linkback

Lukas-TRYS

Identitas Anda

IP
Copyright © 2013 Lukas TRYS's Blog Design by Lukas TRYS - Powered by Blogger