Powered by Blogger.
 Kisah Nyata Bezaleel: Papiku Sudah Tenang bersama Tuhan

Kisah Nyata Bezaleel: Papiku Sudah Tenang bersama Tuhan

Kisah Nyata Bezaleel: Papiku Sudah Tenang bersama Tuhan

Nama saya Bezaleel Subhan, atau biasa dipanggil Subhan. Saya tergabung dalam sebuah gangster di Jakarta, dan saya bangga akan itu, karena nama besar yang saya sandang. Sudah pasti perkelahian menjadi makanan sehari-hariku.

Saya adalah pencinta darah! Setiap kali selesai melakukan kekerasan, saya selalu menjilat darahnya di depan mata si korban saya itu.

Penusukan dan pemukulan membuat pundi-pundi harta saya bertambah banyak. Saya semakin beringas. Emosi saya tidak dapat dikendalikan. Suatu kali, saya dan teman-teman pergi ke klab malam. Saya sedang mengobrol dengan pacar saya. Ada teman saya yang memandangi pacar saya dengan tatapan aneh, dan saya langsung berpikiran bahwa dia mau macam-macam dengan pacar saya. Saya mau bunuh dia.

Adu jotos pun tak terelakkan. Saya selalu menyelesaikan masalah dengan kekerasan.

Sifat keras dan kasar saya mungkin memang sudah turunan dari sononya. Pasalnya, sejak kecil saya sudah melihat langsung kekerasan di dalam keluarga saya.

Belasan tahun sebelumnya….

Waktu itu saya masih kecil, sekitar usia bangku SD. Berkali-kali di rumah saya menyaksikan Papi memukul Mami. Kalau Papi mukul Mami itu sadis. Mami sampai nangis dan teriak, dan tetangga sekitar bisa mendengar.

Pernah, Mami dipukul Papi sampai kepala Mami sobek. Mami meminta saya untuk mencukur rambutnya; Mami ingin membotakkan kepalanya!

Terus terang, saya kasihan melihat Mami diperlakukan begitu oleh Papi. "Mami mendingan pergi aja deh dari rumah, biar Mami engga dipukulin Papi lagi," kataku kepada Mami waktu itu.

Mami cuma berkata, "Nak, kamu jangan marah kepada Papimu. Papimu itu sedang sakit. Jangan menjauhi dia, ya?"

Aku hanya mengangguk.

Saya sempat memergoki Papi sedang melakukan ritual gaib di kamarnya. Dari situlah saya sadar bahwa Papi selama ini memakai ilmu hitam untuk menghimpun kekuatannya. Karena dia tidak bisa mengontrol kekuatan yang ada dalam dirinya, makanya Papi sering ngamuk. Itulah akibat dari okultismenya.

***

Itulah kilasan balik peristiwa di masa kecil yang melatarbelakangi kekerasan yang sering saya lakukan.

Saya punya kerinduan agar keluarga saya baik-baik saja. Saya mencari tahu bagaimana caranya supaya Papi bisa lepas dari jerat okultismenya. Nyatanya tak ada hasil padahal semua usaha sudah saya coba.

***

Pada suatu hari saya bermain basket. Saat sedang istirahat, saya bertemu dengan seorang pemuda yang usianya mungkin sebaya saya. Namanya David. Saya berkenalan dengan dia dan mulai saling mengobrol. Melihat ketulusannya, saya jadi tidak ragu untuk terbuka menceritakan permasalah keluarga saya.

"Vid, lu bisa bantu gue, engga?" tanyaku. "Gue pengen keluarga gue bahagia, bokap gue sembuh, dan bokap mau melepaskan ikatan okultismenya."

David langsung menjawab, "Ada satu pribadi yang akan menolong lu. Lu harus percaya dan menerimanya, Subhan. Pribadi itu namanya Yesus, Isa Almasih."

David mendorong saya untuk percaya dan menerima Yesus. Namun dia mengingatkan bahwa masih ada tugas saya. "Itu semua harus berawal dari kamu, Subhan. Kamu harus berubah dulu, baru Papi kamu bisa berubah," kata David. "Kamu bisa menyembuhkan Papi kamu."

Kemudian David memberi saya Alkitab dan buku renungan harian. "Gue harap lu bisa baca itu setiap hari. Di sini lu bisa tahu tentang apa yang mau Tuhan lakukan dalam hidup lu," pungkasnya.

Saya menerima dua buku pemberian David. Tapi, saya masih bingung bagaimana harus berdoa untuk Papi saya. "Yaealah.." kata David. "Lu enggak usah bingung. Lu ngomong aja langsung sama Tuhan pakai bahasa lu sendiri! Tuhan tahu hati lu."

Mulai saat itu, saya berdoa buat Papi.

***

Beberapa minggu kemudian, saya menerima telepon dari keluarga. Kebetulan saat itu saya sedang berada di Surabaya. Saya mendapat berita bahwa Papi meninggal!

Saya jatuh tersungkur saat itu juga. Mengapa seperti ini? Waktu saya berdoa buat ayah saya, kok dia malah jadi meninggal? Itu membuat saya marah.

Seketika itu juga, terkenang kembali masa kecil saat Papi suatu kali memberikan saya bola basket. Bagaikan film, gambaran itu bermain di kepala saya.

"Ini bola basket, Papi beliin buat kamu. Tapi kamu latihan yang rajin, ya, supaya kamu jago," kata Papi.

"Makasih, Papi!" kataku gembira.

Papa mengulurkan tangannya di bahuku. "Kamu tahu enggak, Papi itu sangat sayang sama kamu,"lanjutnya.

Momen inilah yang saya tidak lupa : Papi mengantar saya ke lapangan basket, beliau membuatkan saya ring basket di rumah bareng saya… Jadi, Papi juga punya sisi baik yang membekas dalam ingatan.

Makanya, begitu saya tahu Papi meninggal saya marah kepada Tuhan karena saya "kan belum sempat membahagiakan dia.

Dengan perasaan gundah gulana, saya pun membereskan barang-barang untuk pulang ke Sulawesi. Saat sedang memasukkan pakaian ke tas, tak sengaja saya membaca isi buku renungan harian yang terletak di atas ranjang. Di situ tertulis, "Mengucap syukurlah engkau karena semua itu adalah rencana-Nya."

Pada saat nangis dan disuruh mengucap syukur seperti itu, saya jadi marah.

Dalam perjalanan menuju bandara, saya merenungkan isi renungan tadi. Dan saya menantang Yesus pada waktu itu, "Oke, Tuhan, kalau memang ayah saya meninggal dan kini ada bersama-Mu, saya minta Engkau buat jenazah ayah saya tersenyum."

Sesampainya saya di Sulawesi, saya langsung dijemput untuk melihat jasad ayah.

Mami menghampiriku dan berkata, "Nak, Papimu sekarang sudah ada di sorga."

"Maksud Mami gimana?" tanyaku kebingungan.

"Sebelum Papi meninggal, dia berdoa bersama om kamu," jawab Ibu. Rupanya sebelum meninggal, Papi sempat menceritaakan uneg-unegnya kepada om saya, bahwa dia sudah lelah dengan jimat dan ilmu yang dipegangnya. Papi merasa bersalah kepada Tuhan. Papi bertanya kepada Om apakah dirinya dapat diampuni dan diterima oleh Tuhan.

"Kamu tidak usah khawatir," kata Om kepada Papi waktu itu. "Dia sudah terlebih dahulu berkenan menerima pertobatan kamu, karena Dia sangat menyayangimu."

Mendengar cerita itu, aku menangis terharu. Tetapi saya masih mau lihat dulu, seperti apakah wajah Papi di dalam peti mati itu. Aku pun mendekat.

Beliau tersenyum.

Saya berlutut di depan jenazah Papi. Saya menangis, tapi bukan karena dia meninggal, melainkan karena Yesus hidup dan ayah saya bersama Yesus.

Kejadian-kejadian yang telah saya alami membuat saya ingin lebih lagi mengenal Yesus, Isa Almasih ini. Siapa Dia sebenarnya?

***

Saya kagum dengan Yesus. Dengan pribadi-Nya yang penuh dengan kelemahlembutan, kasih, dan pengendalian diri, Dia mengubah hidup saya begitu banyak. Dan saya mau menjadi seperti Yesus, meniru karakter-Nya.

Saya harus melatih supaya diri saya berubah.

David, kawan saya tadi, pernah berkata, "Kalau lu mukulin orang  yang bikin lu emosi, itu biasa. Tapi, kalau lu mengasihi orang yang bikin lu emosi, itu yang luar biasa." Saya pun belajar untuk meninggalkan sifat keras saya dan berubah menjadi orang yang lemah lembut.

Kini, saya mengisi hari dengan menjadi pelatih parkour dan freestyle basketball. Saya membagikan hal yang baik dengan orang lain. Mengapa? Karena kita sudah terlebih dahulu mendapatkan kebaikan dari Yesus.


Sumber Kesaksian : Bezaleel Subhan
Sumber                  : Jawaban.com


Tertanda,
Tio Rendika Yeremia Sitanggang

Cara Pasang Widget IP Adress Pengunjung

Halo!!! Kali ini saya akan memberi tahu bagaimana cara memasang widget IP Adress pengunjung blog anda, untuk itu ikuti langkah-langkah berikut.

1. Loggin blogger.
2. Masuk ke Tata Letak.
3. Klik Add Gadget, lalu pilih HTML/JavaScript
4. Copy kode dibawah ini, lalu pastekan ke dalam kotak HTML/JavaScript


<a href="http://www.wieistmeineip.de/cometo/?en"><img src="http://www.wieistmeineip.de/ip-address/" border="0" width="125" height="125" alt="IP" /></a>

Atau,


<a href="http://www.123myip.co.uk/cometo/?en"><img 
src="http://www.123myip.co.uk/ip-address/?size=468x60" border="0"

5. Klik Save Template , dan lihat hasilnya.

Sekian dulu tutorial dari saya.

Tertanda,
Tio Rendika Yeremia Sitanggang




Cara Membuat Template Blog Menjadi SEO Friendly

Cara Membuat Template Blog Menjadi SEO Friendly



















Hallo teman-teman!!! Kali ini saya akan memberi tahu, bagaimana sih caranya supaya template blog kita menjadi template SEO Friendly. Ikuti langkah - langkah dibawah ini ya...

1. Masuk ke dashboard blog anda.

2. Klik rancangan, lalu pilih Edit HTML

3. Merubah Page Tittle dengan cara :
    1). Cari kode <title><data:blog.pageTitle/></title> dengan cara ketik CTRL+F.
    2). Ganti kode diatas dengan kode dibawah ini.
       <b:if cond='data:blog.pageType == "item"'>
       <title><data:blog.pageName/> | <data:blog.title/></title>
       <b:else/>
       <title><data:blog.pageTitle/> | Kata kunci anda | Kata kunci anda </title>
       </b:if
       ( Catatan : Ganti kata yang berwarna merah dengan kata kunci yang anda inginkan )

4. Tambahkan Meta Tag dengan cara :
    1). Cari kode  <b:skin><![CDATA[/*
    2). Copy kode dibawah ini di atas kode <b:skin><![CDATA[/*
         <b:if cond='data:blog.url == data:blog.homepageUrl'>
         <meta content='text/html; charset=utf-8' http-equiv='Content-Type'/>
         <meta name='Author' content='Nama Sobat'/>
         <meta name='description' content='Deskripsi singkat tentang blog sobat'/>
         <meta name='keywords' content='keyword1, keyword2, keyword3, dst'/>
         <meta name='language' content='id'/>
         <meta name='geo.position' content='-5;120'/>
         <meta name='geo.country' content='id' />
         </b:if>
          ( Catatan : Ganti kata yang berwarna merah dengan identitas blog anda )

5. Pasang Breadcrumbs dengan cara :
    1). Cari kode ]]></b:skin>  dengan cara ketik CTRL+F
    2). Copy kode di bawah ini dan paste tepat di atas kode ]]></b:skin>
       .breadcrumbs {padding:5px 5px 5px 0px; margin: 0px 0px 15px 0px; font-size:85%; line-height: 1.4em; border-bottom:3px double #e6e4e3;}
    3). Kemudian cari kode <b:includable id='main' var='top'> dengan cara ketik CTRL+F.
    4). Ganti kode <b:includable id='main' var='top'> dengan kode yang dibawah ini.
<b:includable id='breadcrumb' var='posts'><b:if cond='data:blog.homepageUrl != data:blog.url'> 
<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;static_page&quot;'> 
<div class='breadcrumbs'><span><a expr:href='data:blog.homepageUrl' rel='tag'>Home</a></span> &#187; <span><data:blog.pageName/></span></div> 
<b:else/> 
<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'> 
<!-- breadcrumb for the post page --> 
<b:loop values='data:posts' var='post'> 
<b:if cond='data:post.labels'> 
<div class='breadcrumbs' xmlns:v='http://rdf.data-vocabulary.org/#'> 
<span typeof='v:Breadcrumb'><a expr:href='data:blog.homepageUrl' property='v:title' rel='v:url'>Home</a></span> 
<b:loop values='data:post.labels' var='label'> 
&#187; <span typeof='v:Breadcrumb'><a expr:href='data:label.url' property='v:title' rel='v:url'><data:label.name/></a></span> 
</b:loop> 
&#187; <span><data:post.title/></span> 
</div> 
<b:else/> 
<div class='breadcrumbs'><span><a expr:href='data:blog.homepageUrl' rel='tag'>Home</a></span> &#187; <span>Unlabelled</span> &#187; <span><data:post.title/></span></div> 
</b:if> 
</b:loop> 
<b:else/> 
<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;archive&quot;'> 
<!-- breadcrumb for the label archive page and search pages.. --> 
<div class='breadcrumbs'> 
<span><a expr:href='data:blog.homepageUrl'>Home</a></span> &#187; <span>Archives for <data:blog.pageName/></span> 
</div> 
<b:else/> 
<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;index&quot;'> 
<div class='breadcrumbs'> 
<b:if cond='data:blog.pageName == &quot;&quot;'> 
<span><a expr:href='data:blog.homepageUrl'>Home</a></span> &#187; <span>All posts</span> 
<b:else/> 
<span><a expr:href='data:blog.homepageUrl'>Home</a></span> &#187; <span>Posts filed under <data:blog.pageName/></span> 
</b:if> 
</div> 
</b:if> 
</b:if> 
</b:if> 
</b:if> 
</b:if> 
</b:includable> 
<b:includable id='main' var='top'> 
<b:include data='posts' name='breadcrumb'/>

6. Pasang widget Related Post dengan cara :
    1). Cari kode <data:post.body>  dengan cara ketik CTRL+F
    2). Copy kode dibawah ini letakkan dibawah <data:post.body> 
<b:if cond='data:blog.pageType == "item"'> 
<div class='similiar'> 
<span class='box'> 
<div class='widget-content'> 

<h3>Artikel Terkait</h3> 
<div id='data2007'/><br/><br/> 
<script type='text/javascript'>
var homeUrl3 = &quot;<data:blog.homepageUrl/>&quot;; 
var maxNumberOfPostsPerLabel = 4; 
var maxNumberOfLabels = 10;
maxNumberOfPostsPerLabel = 6; 
maxNumberOfLabels = 100;
function listEntries10(json) { 
var ul = document.createElement(&#39;ul&#39;); 
var maxPosts = (json.feed.entry.length &lt;= maxNumberOfPostsPerLabel) ? 
json.feed.entry.length : maxNumberOfPostsPerLabel; 
for (var i = 0; i &lt; maxPosts; i++) { 
var entry = json.feed.entry[i]; 
var alturl;
for (var k = 0; k &lt; entry.link.length; k++) { 
if (entry.link[k].rel == &#39;alternate&#39;) { 
alturl = entry.link[k].href; 
break; 
var li = document.createElement(&#39;li&#39;); 
var a = document.createElement(&#39;a&#39;); 
a.href = alturl;
if(a.href!=location.href) { 
var txt = document.createTextNode(entry.title.$t); 
a.appendChild(txt); 
li.appendChild(a); 
ul.appendChild(li); 
for (var l = 0; l &lt; json.feed.link.length; l++) { 
if (json.feed.link[l].rel == &#39;alternate&#39;) { 
var raw = json.feed.link[l].href; 
var label = raw.substr(homeUrl3.length+13); 
var k; 
for (k=0; k&lt;20; k++) label = label.replace(&quot;%20&quot;, &quot; 
&quot;); 
var txt = document.createTextNode(label); 
var h = document.createElement(&#39;b&#39;); 
h.appendChild(txt); 
var div1 = document.createElement(&#39;div&#39;); 
div1.appendChild(h); 
div1.appendChild(ul); 
document.getElementById(&#39;data2007&#39;).appendChild(div1); 
function search10(query, label) {
var script = document.createElement(&#39;script&#39;); 
script.setAttribute(&#39;src&#39;, query + &#39;feeds/posts/default/-/&#39; 
+ label + 
&#39;?alt=json-in-script&amp;callback=listEntries10&#39;); 
script.setAttribute(&#39;type&#39;, &#39;text/javascript&#39;); 
document.documentElement.firstChild.appendChild(script); 
}
var labelArray = new Array(); 
var numLabel = 0;
<b:loop values='data:posts' var='post'> 
<b:loop values='data:post.labels' var='label'> 
textLabel = &quot;<data:label.name/>&quot;;
var test = 0; 
for (var i = 0; i &lt; labelArray.length; i++) 
if (labelArray[i] == textLabel) test = 1; 
if (test == 0) { 
labelArray.push(textLabel); 
var maxLabels = (labelArray.length &lt;= maxNumberOfLabels) ? 
labelArray.length : maxNumberOfLabels; 
if (numLabel &lt; maxLabels) { 
search10(homeUrl3, textLabel); 
numLabel++; 
</b:loop> 
</b:loop> 
</script> 
</div> 
</span></div>
</b:if>

7. Matikan Setting Archive dengan cara :
   1). Cari kode <head> dengan cara ketik CTRL+F
   2). Letakkan kode berikut diatas kode <head>
  <b:if cond='data:blog.pageType == &quot;archive&quot;'><meta content='noindex' name='robots'/ </b:if>

8. Ganti Tag Heading dengan cara :
   1). Cari kode 

<b:if cond='data:post.title'>
<h3 class='post-title entry-title'>
<b:if cond='data:post.link'>
<a expr:href='data:post.link'><data:post.title/></a>
<b:else/>
<b:if cond='data:post.url'>
<a expr:href='data:post.url'><data:post.title/></a>
<b:else/>
<data:post.title/>
</b:if>
</b:if>
</h3>
</b:if>
   2). Ganti kode yang berwarna merah dengan h1, lalu tambahkan kode diatas, diatas kode ]]></b:skin>

9. Tambahkan kode rel=canonical dengan cara :
   1). Cari kode <head>
   2). Letakkan kode berikut dibawah kode <head>

<link expr:href='data:blog.url' rel='canonical' />

10. Klik Save Tempate.

Itulah langkah-langkah supaya blog anda menjadi SEO Friendly.
Sekian dan terimakasih.

Tertanda,
Tio Rendika Yeremia Sitanggang
Kisah Nyata Wanita yang Dihantui Suara Kematian

Kisah Nyata Wanita yang Dihantui Suara Kematian

Kisah Nyata Wanita yang Dihantui Suara KematianHari-hari Yu Nain selalu diisi dengan kerja dan kerja sehingga tidak heran usaha konveksi yang ia bangun bersama suami terus bertumbuh. Sampai pada satu hari, sang suami memperkenalkannya dengan seorang wanita yang akan dipekerjakan di tempat kerja mereka sebagai sales perusahaan.

Awalnya tidak ada hal yang aneh yang ia rasakan terhadap wanita ini. Namun berjalan dengan waktu ia melihat ada yang tidak beres dengan karyawatinya tersebut. "Kenapa setiap saya bikin apa, itu diborong sama dia? Sepertinya dia itu laris sekali dagangnya," ujar Yu Nain.

Kekhawatiran Yu Nain pun akhirnya terbukti ketika ia mendatangi salah satu toko besar yang selama ini memesan produk dari tempat konveksi mereka. Di luar dugaannya, toko itu ternyata bangkrut dan segala aset toko tersebut sudah disita oleh pihak bank.

Kaget dengan apa yang dilihatnya, Yu Nain mendatangi sales yang selama ini bekerja di tempat usaha ia dan suami. Ia pun menanyakan pembayaran atas barang-barang yang dipasok oleh toko yang sudah ditutup tersebut. Kecemasannya terbukti. Ternyata sang tenaga penjualnya itu tak bekerja dengan semestinya.

Barang-barang yang sudah dikirimkan ke toko yang sudah ditutup tersebut tak juga dibayarkan hingga berbulan-bulan. Hal itu akhirnya berdampak juga dengan usaha konveksinya. Ia dan suami ikut terbebani hutang karena mereka tidak bisa membayar barang-barang yang mereka telah pesan dari agen penjual kain.

Rumah Yu Nain dan suami pun kerap didatangi oleh para tukang tagih. Menghindari kejaran debt collector, suaminya pergi ke Lumajang. Sementara Yu Nain dan anak-anak bertahan di rumah mereka.

Berbagai upaya dilakukan Yu Nain demi terhindar bertemu dengan pria-pria berbadan tegap tersebut. Mulai dari menyuruh pembantu rumah berbohong hingga sembunyi di atap rumah dilakoninya.

Merasa capek dikejar dan tak juga menemukan jalan keluar, ia pun memutuskan pergi ke paranormal. Di sana, ia diberikan sejumlah persyaratan yang harus dilakukan. Akan tetapi, bukannya harapan terwujud, justru usahanya mengalami kebangkrutan.

"Kok hidup kok begini. Sedih dan terus terang kalau orang tidak ada uang ya, teman-teman menjauhi," tuturnya.


Dihantui suara-suara kematian

Sudah jatuh tertimpa tangga, demikian keadaan Yu Nain saat itu. Setelah usahanya bangkrut, ia pun mulai mendengar suara-suara aneh yang intinya mendorongnya agar meninggalkan dunia ini selama-lamanya.

Suara kematian tersebut terus terngiang di telinganya. Seperti menuruti apa yang disampaikan suara asing itu, Yu Nain pun mempersiapkan diri bunuh diri dengan cara meminum obat cair serangga. Hanya saja, di detik-detik melaksanakannya, anaknya yang berusia dua tahun memanggil, meminta untuk dibuatkan susu. Ia pun menuruti keinginan buah hatinya tersebut.

Di saat sedang membuat susu, ia kembali mendengar sebuah suara. Suara itu menanyakan mau kemanakah ia jika mati nanti, surga atau kah neraka. Tak berpikir panjang, ia menjawab ke surga. Suara itu pun kembali bertanya, tahukah ia jalan ke surga itu dan ia menjawab tidak tahu.


Tidak Jadi Bunuh Diri

Setelah selesai membuatkan susu, Yu Nain pergi ke kamar anaknya. Ia pun memberikan botol isi susu tersebut kepada sang buah hati. Namun di saat ia akan beranjak dari kamar sang anak, ia terkena tangan seperti orang. Itu membuatnya terjatuh dan tertidur di lantai.

Keesokan hari, pembantu mengetok kamar anaknya sambil member tahu bahwa sang ibu datang ke rumah. Hal tersebut pun membangunkannya. Saat membuka mata, ia begitu terkejut karena ternyata dirinya ada di bawah samping ranjang anaknya. Ia pun teringat dengan kejadian malam yang meluputkan dirinya untuk melakukan aksi bunuh diri.


Bertobat

Begitu keluar kamar, ia langsung melihat sang ibu yang begitu dikasihinya. Mereka berdua pun berbincang-bincang. Tanpa panjang lebar, air mata ibunya mengalir deras dan mengatakan bahwa beliau merasakan kesulitan yang dialami olehnya. Sebuah bantuan pun ditawarkan kepadanya. Sang ibu mengajaknya untuk ikut ke dalam sebuah pertemuan yang biasa kakaknya datangi. Didorong atas rasa butuh pertolongan, ia pun menyambut baik ide sang ibu.

Pada hari yang sudah ditentukan, Yu Nain dan sang kakak pergi ke pertemuan yang dimaksudkan ibunya. Sesampainya di sana, ia begitu terkaget karena ada orang-orang yang menangis. Karena tidak biasa dengan acara seperti itu, ia pun hanya melihat-lihat apa yang terjadi di sekitarnya. Sampai di satu saat, sebuah suara kembali ia dengar,

"Bukan manusia yang memanggil engkau, tetapi Tuhan Yesus yang memangil engkau. Saya berlutut. Saya takut sekali. Saya minta ampun. Saya ngaku segala dosa-dosa saya. Ngomong saya spontan, "Aku anak-Mu yang paling berdosa Tuhan""

Sebuah pernyataan dari Tuhan, ia pun dapatkan saat itu bahwa dosanya sudah dihapuskan dan sudah dibersihkan seputih salju. Ia bersukacita karena hal tersebut.


Lepas dari kuasa jahat

Meski telah bertobat, Yu Nain masih memiliki hal yang harus diselesaikan. Ia harus melepaskan segala kuasa yang ia pernah dapatkan dari paranormal. Di satu pertemuan ibadah selanjutnya, ia pun maju untuk didoakan. Manisfestasi terjadi. Ia merasakan ada benda-benda tajam yang keluar dari tubuhnya. Hal itu berlangsung cukup lama.

Setelah selesai bermanisfestasi, ia merasakan kelegaan, damai sejahtera yang tidak pernah ia rasakan sebelum-sebelumnya.


Ditentang Suami

Kehidupan pertobatan Yu Nain ternyata tidak disambut baik oleh sang suami. Ia justru dimarahi karena mengikut Kristus. Kegiatannya bergereja ditentang keras oleh suaminya tersebut. Sebuah kata perpisahan pun dilontarkan oleh pria yang sudah bertahun-tahun hidup bersamanya ini.

"Besoknya, saya bawa baju seadanya, bawa anak-anak masuk mobil. Waktu mobilnya dinyalain, suami saya naik ke mobil. Nangis di peluk anak-anak satu-satu. Tapi dia gak melarang saya untuk pergi. Seandainya kalau dia melarang saya jangan pergi, terus mengizinkan saya beribadah, saya tidak akan pergi. Sesusah apapun, saya ada Tuhan Yesus"


Bangkit dari Keterpurukan Ekonomi

Semenjak itu, kehidupan Yu Nain sebagai seorang single parent dimulai. Setiap kesempatan menghasilkan uang yang halal ia ambil. Empat tahun mengumpulkan rezeki dengan ulet, ia pun dapat melunasi setiap hutangnya.

Bukan itu saja, perekonomiannya terus membaik.


Bertemu Suami yang Sedang Sekarat

Setelah melewati masa-masa tersulit dalam hidupnya, tiga tahun kemudian, Yu Nain bertemu dengan suami yang sedang terkapar sakit. "Eh, mami. Begitu ketemu saya, dia peluk saya. Saya tahu ya dia gak punya harapan hidup lagi ya. Terus, dia bertanya "mami masih ikut Tuhan?" masih kata saya. Terus dia bilang begini, "terus ya mami ikut Tuhan Yesus. Saya dengar perkataan itu dari suami saya. Ya udah saya lakukan semua" ungkapnya.


Semua Karena Tuhan Yesus

Yu Nain menyadari bahwa seharusnya dirinya berada di neraka, tetapi karena Yesus dirinya diselamatkan. Hidupnya menjadi berubah, penuh pengharapan, sehat, tidak stres lagi, tidak ingin bunuh diri lagi. Bukan cuma itu saja, usahanya pun kian maju dan paling terpenting, anak-anaknya dalam keadaan sehat semua.

Atas semua ini, ia  berterima kasih kepada Tuhan Yesus. "Yesus, i love You," pungkasnya.


Sumber Kesaksian :Yu Nain
Sumber                  : Jawaban.com


Tertanda,
Tio Rendika Yeremia Sitanggang
Berapa Berat Badan Ideal Anak?

Berapa Berat Badan Ideal Anak?

Berbeda dengan program penurunan berat badan pada orang dewasa, pada anak-anak yang kegemukan, target penurunan yang harus dicapai membutuhkan perhitungan yang lebih rumit. Hal ini antara lain disebabkan tinggi dan berat badan anak secara alami akan bertambah seiring dengan bertambahnya usia anak.
"Pertambahan massa dari organ, tulang, dan ototnya akan menambah berat badannya," kata dr.Grace Judio-Kahl dalam acaranya peluncuran bukunya yang berjudul "Solusi Tanpa Stres untuk Anak Gemuk" di Jakarta, Rabu (5/6/2013).
Perhitungan berat badan ideal orang dewasa, tutur Grace, umumnya menggunakan standar indeks massa tubuh (IMT), yang merupakan suatu perhitungan lemak tubuh berdasarkan berat dan tinggi badan. Namun perhitungan berat badan anak tidak bisa menggunakan IMT saja.
Perhitungan berat badan anak selain menggunakan IMT juga memerlukan grafik tumbuh kembang yang disebut dengan grafik IMT-persentil. Selain itu, grafik tersebut berbeda antara perempuan dan laki-laki.
"Pada orang dewasa, kita bisa menargetkan dalam jangka waktu tiga bulan, harus bisa turun (berat badan) sekian. Namun pada anak target yang diberikan harus tahunan dan melihat usia anak juga," paparnya.
Hal yang terlihat jelas untuk keberhasilan menurunkan berat badan pada anak yaitu tubuhnya yang semakin ramping namun tinggi badannya bertambah. Meski berat badannya tetap, namun bentuk tubuh anak semakin proposional.
Grace mengatakan, hal yang perlu ditanamkan pada anak,  satu prinsip mendasar yaitu hanya makan di saat lapar. Makan hanya "obat" untuk lapar, bukan untuk sedih, bosan, kedinginan, atau kepanasan.
Untuk mengajarkan anak hal itu, anak terlebih dahulu juga harus mengerti tentang konsep lapar dan kenyang. Banyak anak-anak yang masih belum mengerti rasa lapar dan kenyang dengan pasti. Grace mengatakan, yang ada mereka hanya tahu "ingin makan" dan "kekenyangan".
"Kalau sudah begini, setiap mereka ingin makan mereka menganggapnya lapar, padahal belum tentu tubuh sudah butuh makan. Sementara mereka baru berhenti makan jika sudah tidak mampu makan lagi atau kekenyangan. Padahal seharusnya kita harus berhenti makan saat kenyang, bukan kekenyangan," jelas pendiri klinik penurunan berat badan lightHOUSE ini.

Tertanda
Tio Rendika Yeremia Sitanggang

Kunci Gitar

Tentang Blog Ini

free web site traffic and promotion
Link Blogger Pemula Backlinks Generator GratisBelajar Bisnis Online Untuk Pemula

Entertainment Blogs
Entertainment blogs



free counters