Di bulan Mei tahun 2006, seorang pelayan Tuhan dibawa ke Sorga untuk bertemu dengan Tuhan Yesus dan menerima 6 pesan. Brani Duyon@Efendie, 52 tahun, seorang dari dusun. Dia melayani di Gereja Borneo Evangelis, Kota Belud, Sabah (di Malaysia Timur) sebagai seorang penatua gereja. Sebelumnya dia melayani sebagai pendeta di Melangkap Baru, Kota Belud, dan kemudian menjadi pemimpin gereja di SIB Bayayat daru tahun 2005-2006.
Kesaksian Brani Duyon Efendie
Saya koma selama 1 minggu setelah operasi dan menjalani perawatan intensif selama lebih dari 1 bulan.
Ada banyak pelayan Tuhan yang datang untuk membesuk dan berdoa untuk saya, termasuk mantan President SIB Sabah - Pendeta Taipin Melidoi, asistennya - Pendeta Datuk Arun Selatan, dan juga Pendeta Michael.
Di tengah malam, yaitu di minggu ketiga bulan Mei 2006, saya merasa sangat aneh, saya tidak bisa tidur, sementara pasien yang lain telah tertidur amat lelap. Selama itu, di pikiran saya hanya ada Yesus. Saya teringat dalam kitab Yesaya 43:26 “Ingatkanlah Aku, marilah kita berperkara, kemukakanlah segala sesuatu, supaya engkau nyata benar!” Saya tetap memikirkan kata-kata ini karena saya mau memfokuskan pikiran saya hanya kepada Tuhan Yesus. Saya merasa hadirat Tuhan yang kuat saat itu.
Lalu saya mulai berdoa dalam roh. Setelah berdoa, saya mencoba untuk tidur namun saya tidak bisa. Lalu saya berbaring kembali di ranjang. Tiba-tiba saya merasa ada seseorang yang menyentuh punggung dan membelai kepala saya. Ini terjadi beberapa saat. Saya merasakan sesuatu yang luar biasa mengalir ke dalam tubuh saya. Saya percaya itu adalah cinta Bapa untuk anakNya. Saya bertanya-tanya siapa orang itu. Saat saya memalingkan muka untuk melihat dia, saya terkejut bahwa dia adalah seorang pria muda yang tampan, berpenampilan baik, tubuhnya tinggi dengan rambutnya sampai ke leher. Dan dia memakai jubah putih. Saya bertanya padanya, “Apakah kau Tuhan yang sedang aku pikirkan?” Dia hanya menggelengkan kepalanya. Lalu saya bertanya lagi, “jika bukan lalu siapakah engkau?” Pada akhirnya dia mulai berkata pada saya ”Aku adalah pembawa pesan dari surga. Yesus menyuruhku datang padamu untuk membawa kabar baik”
Sekarang saya sadar bahwa dia adalah malaikat Tuhan, lalu saya bertanya padanya, “Kabar baik apa yang kau hendak katakan pada saya?” Dia membalas,“Malam ini kau akan pergi ke Sorga.” Dengan segera saya merasa tenang dan damai walaupun tubuh saya sedang sakit. Saya merasa tidak merasakan sakit apapun. Saya telah disembuhkan dari penyakit, saat malaikat Tuhan berkata bahwa saya akan pergi ke sorga. Lalu saya berkata pada malaikat itu,“Saya siap untuk mengikut engkau ke sorga. Saya sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Tuhan.”
Sementara kami sedang berjalan saya melihat tubuh jasmani saya tertinggal di atas ranjang. Setelah kami berjalan keluar dari rumah sakit, saya melihat seekor kuda yang luar biasa besar dan tinggi. “Kita akan mengendarai kuda ini,” kata malaikat. Malaikat membantuku menaiki kuda itu, berhubung kuda itu sangat tinggi. Lalu saya bertanya pada malaikat itu, “Apakah kita dapat pergi ke sorga dengan mengendari kuda ini?” Lalu dia meyakinkan saya, “Tentu saja, jangan takut dan khawatir. Sudahkah kau membaca Firman Tuhan tentang Elia yang terangkat ke Sorga oleh Allah?” Saya berkata padanya “Ya, saya sudah membaca itu sebelumnya. Kendaraan yang membawanya ke sorga adalah sebuah kereta yang berapi ditarik dengan kuda-kuda api.” “Itu benar, dan ini adalah salah satu kuda dari kuda-kuda itu yang akan kita kendarai sekarang,” ujar malaikat itu.
Mulanya kami pergi dengan lambat, tapi kira-kira setelah 100 meter kuda mempercepat kecepatannya ke kecepatan yang sangat tinggi dan saya merasa seperti diterpa oleh badai. Lalu saya melihat kuda tersebut melayang terbang. Kami melewati gunung-gunung dengan mudahnya, melayang terbang dengan kekuatan Allah.
Lalu kami mencapai sebuah padang rumput hijau yang sangat besar-sangat menakjubkan, tanpa ada satupun rumput yang kering. Setelah kuda itu berhenti, kami turun dan mulai berjalan.
Saya dapat melihat Kerajaan Allah tepat di depan mata saya. Sementara kami sedang berjalan di atas padang, saya mendengar bel berbunyi. Lalu saya bertanya pada malaikat ”Mengapa bel itu berbunyi?” Dia berkata “Bel itu adalah tanda bahwa ada seseorang yang datang.”
Kami melanjutkan perjalanan ke ujung padang, sementara bel masih berbunyi, saya melihat seekor kuda yang sangat cantik, di atasnya ada seberkas cahaya merah, seperti lampu lalu lintas. Di cahaya itu saya melihat nomor “51”. Saya bertanya pada Malaikat apa arti nomor itu. Dia berkata,“Berapa umurmu sekarang?” saya berumur 51 tahun saat ini. “Nomor itu adalah umurmu, jadi itu adalah nomor kudamu juga,” kata malaikat itu. Saya merasa sangat senang dan damai melihat apa yang Allah telah siapkan untuk saya di Sorga. Saya melihat banyak rumah yang sudah disiapkan oleh Yesus untuk anak-anakNya yang percaya dan mengikut Dia.
Kami melanjutkan perjalanan ke sebuah rumah yang luar biasa besar, dengan banyak orang di dalamnya. Saya percaya mereka adalah orang-orang kudus yang Allah telah pilih. Mereka sedang memuji Allah. Saya melihat Yesus sedang duduk di atas tahtaNya sementara semua orang sedang memuji dan menyembahNya. Mereka memuji Dia dengan segenap hati, menari, mengangkat tangan mereka, dan berlutut. Di lubuk hati saya berkata, “Jika saja orang-orang di bumi memuji dan menyembahNya seperti ini, Allah pasti sangat senang”
Saya melihat banyak orang-orang menangis sambil memuji Allah. Yesus tersenyum menyaksikan betapa setianya mereka menyembah Allah. Mereka mengangat tangan ke arah Yesus dan Yesus memberkati mereka semua. Setelah selesai, Yesus berjalan di antara mereka dan menghapuskan air mata mereka. Lalu saya teringat ayat di kitab Wahyu, “dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita,"
Malaikat itu membawa saya pada Yesus. Malaikat berbicara pada Yesus, “Tuhan, inilah anak yang telah Kau pilih untuk datang kesini.” Lalu Yesus berkata pada saya, “Bagus! AnakKu kau telah datang hari ini.” Lalu Yesus memeluk saya dan itu membuat saya sangat bahagia dan damai hingga membuat saya menangis. Jiwa saya bersorak gembira sebab Yesus sendirilah yang memeluk saya.
Lalu malaikat itu berkata, “Tuhan, aku pergi ke rumahnya di bumi saat dia sedang sakit, namun sekarang dia menjadi lebih baik.” Yesus membalas, “Ya, Aku mendengar dan melihat apa yang terjadi padanya.” Lalu malaikat itu melanjutkan, “Selama itu, aku mendengar istrinya berdoa mengharapkan pertolonganMu." Dia berdoa: “Tuhan, tolong kami, tolong jangan ambil dia sekarang karena kami belum siap dia pergi meninggalkan kami.” “Itulah doanya, Tuhan.” Lalu Yesus berkata, “Aku tahu segalanya. Istrinya adalah seorang yang takut akan Tuhan. Dia setia padaKu dan rajin berdoa.” Lalu jiwaku menangis kembali memikirkan kesetiaan istriku pada Allah.
Lalu Tuhan berbicara pada saya, “AnakKu, kau akan kembali ke bumi, karena ini bukan saatnya bagimu untuk berada di sini. Ada banyak pekerjaan untukmu saat kau kembali ke sana. Kau akan sangat sibuk melayani Aku.” Lalu saya membalas, “Tuhan, tolong jangan memintaku untuk kembali, karena saya sangat bahagia bersamaMu di sini. Saya bahagia dekat denganMu, Tuhan. Tolong, saya tidak mau kembali.”
Dari wajahNya, saya tahu bahwa Yesus menjadi kecewa. Lalu saya memohon pengampunan padaNya karena telah mengecewakan Dia. Saya berkata, “Tuhan, saya siap kembali ke bumi tapi tolong saya Tuhan, berikan saya kekuatan, dan jagalah saya kemanapun saya pergi. Sertai saya Tuhan.” Lalu Yesus berkata, ”Ya, jangan khawatir, kemanapun kau pergi melayani Aku, Aku akan selalu bersama denganmu.”
Yesus mempunyai beberapa pesan untuk saya bawa ke bumi. Dia ingin saya menyampaikan pesan-pesan ini kepada anak-anak Allah di bumi. “Pesan-pesan ini sangat penting untuk mereka ketahui”, kata Yesus. Saya diberitahu bahwa saya akan sangat sibuk menyampaikan pesan-pesan ini. Yesus juga ingin saya berbagi pengalaman Surgawi saya kepada semua anak-anak Allah sehingga mereka akan diberkati dan memperbaharui kekuatan mereka dalam mengikut Dia.
Yesus berkata pada saya, “Saat kau kembali ke bumi katakan kepada anak-anakKu pesan-pesan ini” (ada enam pesan yang Yesus telah berikan kepada saya):
Pesan pertama:
“Katakan kepada anak-anakKu, mereka harus percaya kepadaKu dengan segenap hati, dengan segenap kekuatan dan dengan segenap pikiran mereka. Bagi mereka yang khawatir dan ragu-ragu tidak akan masuk ke dalam sini.” Kata Tuhan Yesus
Pesan kedua:
“Katakan kepada anak-anakKu, mereka harus setia untuk datang beribadah ke Gereja, karena inilah waktu dimana Aku menyinari wajah mereka dan mereka akan mencari wajahKu. Aku akan sangat bahagia melihat anak-anakKu menyembah di Gereja,” kata Tuhan Yesus
Pesan ketiga:
“Katakan kepada anak-anakKu, mereka harus setia berdoa, melakukan kehendakKu, dan hidup seturut FirmanKu,” kata Tuhan Yesus
Pesan keempat:
“Katakan kepada anak-anakKu, mereka harus taat memberi persepuluhan dan persembahan,” kata Tuhan Yesus
(sementara Yesus sedang memberikan pesan ini, Dia berkata “AnakKu, lihatlah kesana” Dia menunjukkanku kuda-kuda yang cantik yang sudah siap untuk anak-anakNya. “AnakKu, kuda-kuda ini telah siap, Aku telah siapkan untuk semua anak-anakKu yang percaya dan taat kepadaKu.” Lalu Dia menjunjukkan saya kuda-kuda yang tidak komplit. Saya bertanya, “Tuhan, mengapa kuda-kuda ini belum komplit?”
Lalu Yesus berkata, “AnakKu, kuda-kuda ini milik anak-anakKu yang tidak dengan rela memberikan persepuluhan dan persembahan. Kuda-kuda ini akan siap dan komplit setelah anak-anakKu memberikan lebih persepuluhan dan persembahan di rumahKu.”
Pesan kelima:
Katakan kepada anak-anakKu, mereka harus menempatkan semua perbendaharaan mereka di dalam doa kepadaKu untuk perlindungan dan berkat selagi mereka masih di bumi, sehingga saat aku datang kembali ke bumi untuk yang kedua kalinya, mereka tidak akan terikat dengan kekayaan duniawi. Ingatlah kisah akan istri Lot,” kata Tuhan Yesus.
Pesan keenam:
“Katakan kepada anak-anakKu, mereka harus siap dan waspada, karena aku akan datang segera. Lebih cepat dari yang orang-orang perkirakan!” kata Tuhan Yesus,
(Kedatangan Yesus tidak diketahui tetapi pengangkatan sudah pasti akan terjadi. Tuhan Yesus akan datang segera!!!)
Sementara Yesus sedang berbicara kepada saya tentang pesan yang keenam, Dia menunjukkan saya langit, langitnya bersih dan tak berawan. Saya melihat Yesus membuka tanganNya ke bumi dan Dia berkata, “Aku siap menjemput anak-anakKu.” Lalu saya melihat banyak orang-orang berpakaian jubah putih terbang melayang di langit untuk bertemu Yesus. Mereka semua berkumpul di sebelah kiri dan kanan Yesus. Banyak orang yang percaya Yesus terangkat. Terlebih lagi, saya melihat banyak anggota keluarga sedang terangkat. Saya dapat melihat suami dan isteri dengan anak-anak mereka terbang melayang kearah Yesus. Saya merasa damai melihat penglihatan ini.
Lalu Yesus berkata,“Lihatlah ke bawah”. Yesus lalu menunjukkan saya situasi di bumi, dan itu sangat kacau balau. Tidak ada kedamaian di bumi pada saat itu. Saya melihat orang-orang berlarian ke segala tempat dan berteriak-teriak. Orang tua mencari anak-anaknya dan orang-orang muda mencari orang tua mereka.
Lalu Yesus menunjukkan pada saya gereja di kota kelahiran saya. Saya merasa amat sedih karena ada beberapa orang yang tertinggal.
Lalu Yesus berkata pada saya. “Setialah kepadaKu. Kau harus menyampaikan hal-hal yang telah kau lihat dan telah kau dengar kepada anak-anakKu di bumi.”
Saya melihat bahwa tubuh saya sudah pulih total dari penyakit. Puji Tuhan karena kuasaNya!
Aku ingat ketika aku sedang disurga tubuhku terlihat seperti ketika aku masih muda.
Itulah kesaksianku bertemu dengan Tuhan Yesus di Surga.
-Lukas TRYS-
Ditulis oleh:
Unknown - Wednesday, 13 February 2013 - Rating: 5
Terima kasih sudah membaca artikel kategori Download
dengan judul Kesaksian Brani Duyon Yang Dibawa Ke Surga. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://lukas-trys.blogspot.com/2013/02/kesaksian-brani-duyon-yang-dibawa-ke.html. Jangan lupa share ke teman-teman ya.
salam BLOGGER dan salam kenal dari blogger asal kota padang, sumatra barat.
ReplyDeletemaaf,saya masih Newbie
Surga yg telah dinyatakan Tuhan ini adalah bukti bahwa org kristen yg taat firmanNya pasti di surga
ReplyDelete