Powered by Blogger.
Ponsel Game Terbaik, HTC One X atau Galaxy S III?

Ponsel Game Terbaik, HTC One X atau Galaxy S III?


Samsung Galaxy S III dan HTC One X termasuk dalam jajaran smartphoneAndroid papan atas yang dilengkapi prosesor quad-core dengan subsistem grafis mumpuni.

Layar kedua ponsel ini pun bisa dibilang berkualitas sangat baik dengan ukuran besar dan resolusi tinggi.

Kedua hal tersebut membuat Galaxy S III dan One X tidak hanya ideal untuk digunakan bermultimedia seperti menjelajah internet atau menonton video HD, tetapi juga untuk bermain game.
galaxy_siii_gaming_game2
Smartphone berlayar lebar adalah alat bermain yang mengasyikkan (oik yusuf/ kompas.com)

Untuk keperluan ini, walau memiliki spesifikasi yang mirip dan dibanderol dengan harga yang mirip-mirip pula, Galaxy S III dan One X menggunakan  prosesor (SoC) yang berbeda. Galaxy S III memakai Exynos 4412 buatan Samsung, sementara HTC One X mengandalkan Tegra 3 dari NVIDIA.

Kedua prosesor sama-sama memiliki empat core CPU berbasis ARM Cortex A9, tetapi Exynos 4412 dan Tegra 3 menggunakan unit GPU berbeda. Kinerja kedua smartphone dalam menjalankan game pun berlainan meski tak bertolak belakang.

Nah, di antara dua andalan Samsung dan HTC ini, manakah yang lebih andal untuk menemani anda berpetualang dalam game favorit?

Sekilas Spesifikasi Teknis


specs

Selain prosesor dan bentuk fisik, poin perbedaan lainnya antara Samsung Galaxy S III dan HTC One X terletak pada ukuran dan jenis layar yang digunakan.

HTC memilih Super IPS LCD2 berukuran 4,7 inci, sementara Samsung memakai layar Super AMOLED 4,8 inci. Perbedaan jenis dan ukuran 0,1 inci di antara keduanya relatif tidak signifikan dan hanya terlihat ketika betul-betul diperhatikan.

Dengan besaran resolusi 1280x720, tampilan gambar di kedua layar pun sangat tajam dengan kontras dan saturasi warna yang tinggi.

galaxy_siii_gaming_unit2
Baik Galaxy S III maupun One X sama-sama mengusung layar lebar berkualitas tinggi, dimotori oleh komponen-komponen yang bertenaga di baliknya (oik yusuf/ kompas.com)

Untuk hal lainnya, kedua smartphone ini cenderung mirip. Kapasitas RAM sama-sama 1 GB, resolusi kamera 8 megapixel, bahkan dimensi fisik dan berat mereka berdua hanya berselisih tipis saja.

Dari sisi hardware, satu kelebihan yang dimiliki Galaxy S III dibanding One X adalah dukungan 4G LTE (untuk pasar tertentu) serta kapasitas storage yang bisa diekspansi dengan kartu micro SD hingga 64 GB. One X hanya menawarkan storage internal 32 GB tanpa slot memori.

Dalam hal gaming, kartu micro SD tentu akan membantu pengguna memindahkan file berukuran besar seperti foto atau video untuk menyisakan ruang dalam storage internal sehingga bisa diisi aplikasi game.

Terlebih lagi judul-judul game Android modern besarnya bisa mencapai ratusan megabyte sehingga dapat menghabiskan kapasitas penyimpanan dengan cepat.

Benchmark


Untuk mengukur tingkat kinerja game teoritis dari masing-masing smartphone, digunakan dua benchmark yang menitikberatkan pada pengujian grafis, yaitu GLBenchmark 2.5 dan RD 3D Benchmark. Berikut ini hasil pengujian singkat keduanya.

GLBenchmark 2.5

Screenshot_2012-09-12-20-07-02

GLBenchmark 2.5, dalam satuan Frame Per Deitk (FPS), lebih tinggi lebih baik

samsung_galaxy_s3_game_graph_glbenchmark_onscreen
samsung_galaxy_s3_game_graph_glbenchmark_offscreen

RD 3D Benchmark
Screenshot_2012-09-12-18-09-14
RD 3D Benchmark, angka FPS rata-rata dan skor total, lebih tinggi lebih baik

samsung_galaxy_s3_game_graph_rd3dbenchmark_fps
samsung_galaxy_s3_game_graph_rd3dbenchmark_scores

Dari ringkasan hasil benchmark di atas, Samsung Galaxy S III tampak unggul dari HTC One X.

GPU Mali-400MP pada prosesor Exynos 4412 GPU milik Samsung, menurut benchmark, memiliki kinerja olah grafis yang lebih tinggi dibandingkan ULP Geforce 4+1 core dalam Tegra 3.

Lalu, apakah ini berarti Samsung Galaxy S III adalah smartphone yang lebih unggul dalam menjalankan game? Tidak juga.

Soal Dukungan Judul Game


Biarpun sedikit tertinggal di belakang Exynos 4412 dalam hal kinerja game teoritis, pada kenyataannya, dalam kebanyakan game, kinerja Tegra 3 dalam HTC One X sudah sangat mencukupi.

Satu kelebihan yang dimiliki Tegra 3 adalah dukungan developer aplikasi (game) untuk prosesor yang satu ini. Dukungan atau optimalisasi tersebut, antara lain, memungkinkan Tegra 3 menampilkan efek grafis yang lebih kaya dibandingkan prosesor lainnya.

Seperti apa? Contohnya bisa dilihat dalam screenshot game Dead Trigger di bawah ini.

Screenshot_2012-09-14-16-15-28Dead Trigger, setting grafis "Ultra High"

Screenshot_2012-09-14-16-28-26Dead Trigger, setting grafis "High"

Pada gambar di atas, tampak bahwa setting grafis "Ultra High" menambahkan efek kubangan air yang realistik, lengkap dengan percikan-percikan yang timbul ketika peluru melesat ke dalamnya. Ada pula fitur-fitur grafis lainnya seperti pencahayaan dan visualisasi asap yang lebih bagus. Efek-efek visual ini tidak akan terlihat ketika game dijalankan dengan setting grafis "High".

Nah, setting "Ultra High" dalam Dead Trigger hanya bisa dijalankan pada smartphone dengan SoC Tegra karena game ini memang dirancang untuk prosesor bikinan NVIDIA tersebut. Pada Galaxy S III, Dead Trigger menolak berjalan pada setting yang lebih tinggi dari "High".

Judul-judul game lain pun (yang dioptimalisasi untuk Tegra) banyak yang telah memiliki kapabilitas serupa, contohnya seperti Horn, Beach Buggy Blitz, Shadowgun, Riptide GP, Nova 3, danBladeslinger THD yang menjanjikan kualitas grafis sekelas konsol game, kalau dijalankan di perangkat Tegra 3.

Tampilan grafis cantik dari Tegra 3 tentu ada harganya. Semakin bagus gambar game yang ditampilkan, semakin banyak pula beban yang dipikul oleh prosesor dan pemroses grafis smartphone.

Akibatnya, game bisa berjalan terpatah-patah walau tidak semuanya cukup "berat" untuk membuat HTC One X bertekuk lutut.

Salah satu game yang bisa memberikan beban pengolahan grafis tinggi dengan tampilan grafisnya yang berkualitas prima adalah First-Person Shooter Nova 3.

Galaxy S III sendiri bukannya tidak mampu menampilkan efek grafis ciamik. Dalam beberapa kasus, seperti Dead Trigger di atas, game bisa diakali dengan modifikasi file sehingga mau menghasilkan efek-efek visual tambahan, walaupun tidak sedang dijalankan oleh perangkat dengan prosesor Tegra.

Akan tetapi, tetap saja menggunakan perangkat Tegra 3 merupakan cara yang lebih praktis untuk mendapatkan tampilan lebih bagus dari judul-judul game yang memang dioptimalisasi untuk prosesor tersebut.

Nvidia pun menyediakan portal khusus, yaitu Tegrazone, sebagai sarana para pemilik perangkat Tegra untuk memperoleh judul-judul game yang dioptimalisasi untuk perangkatnya.

Kesimpulan

Dalam hal gaming, tidak ada pemenang mutlak di antara Samsung Galaxy S III dan HTC One X. Masing-masing memiliki poin kelebihannya sendiri ketika digunakan untuk keperluan yang satu ini.

Perbedaan utama kedua ponsel dalam hal gaming mungkin lebih terletak pada kinerja lebih tinggi yang ditawarkan Galaxy S III dan grafis lebih cantik yang mampu dihadirkan HTC One X (dalam game yang dioptimalisasi untuk Tegra).

Kecepatan atau kualitas tampilan, mana yang lebih penting? Itu tergantung selera pengguna dan kebutuhan game yang dimainkan. Jawabannya ditentukan oleh seberapa ingin seorang pemakai smartphone melihat grafis yang lebih bagus dalam game dan sejauh apa toleransinya terhadap kelancaran frame rate saat bermain.

Dua ponsel inipun bukan satu-satunya perangkat Android yang bisa dipakai main game. Model-model yang kelasnya berada di bawah mereka pun sanggup menjalankan game sesuai batasan kemampuan hardware masing-masing.

Akan tetapi, sebagai produk andalah dari masing-masing produsen, pengalaman bermain yang dihadirkan Galaxy S III dan One X bisa dibilang termasuk yang paling baik untuk platform smartphone Android saat ini.
Sumber : kompas.com
Microsoft Ungkap 3 Fitur Terbaru Windows Phone 8

Microsoft Ungkap 3 Fitur Terbaru Windows Phone 8


Di tengah acara peluncuran smartphone Nokia Lumia 820 dan Lumia 920, Microsoft memanfaatkan momen ini dengan mengungkap tiga fitur baru yang ada di sistem operasi Windows Phone 8.

Berikut pembaruan fitur yang dijelaskan oleh Corporate Vice President Microsoft Joe Belfiore, di New York, AS, Rabu (5/9/2012).

Screenshot

Windows Phone 8 kini memiliki kemampuan untuk menangkap screenshot, sesuatu yang sebelumnya tak ada di sistem operasi Windows Phone versi 7.

Tampilan kotak-kotak yang dapat diatur

Tampilan kotak-kotak pada sistem operasi Windows Phone 8 kini bisa diatur sesuka pengguna. Sebelumnya, pada Windows Phone versi 7, tampilan kotak-kotak hanya bisa diatur dalam dua ukuran, yakni persegi dan persegi panjang.

Di Windows Phone 8, ukuran kotak itu bisa dibuat lebih kecil, lebih panjang, atau lebih melebar.

Pembaruan software kamera

Pembaruan software kamera pada Windows Phone 8 menyediakan efek instan, dan fitur panorama yang menggunakan teknologi aplikasi Photosynth besutan Microsoft.

Aplikasi kamera juga disertai dengan modus burst, yang memungkinkan pengguna mengambil banyak foto tanpa henti dengan cara menahan tombol rana. Setelah banyak mengambil foto,software kameranya dapat memberi rekomendasi foto terbaik.

Ada pula Nokia City Lens. Jika kamera membidik suatu obyek, aplikasi ini dapat memberi tahu informasi lokasi. Nokia City Lens menggabungkan teknologi augmented reality (AR) dengan layanan peta digital Nokia Map.

Pada kesempatan itu, Nokia juga memamerkan aplikasi kamera dari pihak ketiga. Ada Smart Shoot yang memungkinkan pengguna menghapus obyek yang dirasa mengganggu hasil foto. Kemudian Cinemagraph, di mana pengguna dapat menambah sedikit animasi pada foto.


Sumber : kompas.com
Peta Bermasalah, Apple Meminta Maaf

Peta Bermasalah, Apple Meminta Maaf


Direktur Apple, Tim Cook, meminta maaf atas produk peta Apple di iPhone dan iPad yang mengundang banyak kritik.

"Saat peta baru diluncurkan, produk ini tidak sebagus yang kami harapkan. Kami meminta maaf kepada para pengguna yang frustrasi dengan peta kami," kata Cook.

Apple meluncurkan sistem operasi baru untuk perangkat bergerak, iOS6, dengan fitur antara lain peta yang bisa difungsikan sebagai navigasi satelit.

Berbeda dengan versi iOS terdahulu, iOS6 ini tidak memasukkan peta Google dan Apple memilih membuat sendiri aplikasi peta. Namun peta ini dinilai tidak seakurat peta Google.

Untuk kawasan timur Portland, Oregon, di Amerika Serikat misalnya, peta Apple menunjukkan bahwa kawasan ini adalah taman, padahal sebenarnya adalah kawasan pemukiman.

Memang ada taman di wilayah tersebut namun proporsinya tidak seluas yang dicantumkan di peta Apple.

Jarang sekali


Ada juga kawasan yang ketika diubah menjadi tiga dimensi di aplikasi ini maupun mobil-mobil yang meleleh dan seperti 'termakan aspal jalan'.

Cook mengatakan Apple telah menerima berbagai masukan dan sekarang tengah menyempurnakan peta tersebut.

Untuk sementara waktu, sambil Apple memperbaiki data peta, Cook menyarankan para pengguna iPhone dan iPad untuk menggunakan peta dari kompetitor Apple, seperti peta Nokia atau peta Google.

"Kunjungi situs-situs ini dan buat ikon di home screen iPhone atau iPad Anda," kata Cook.

Permintaan maaf secara terbuka dari direktur Apple ini dianggap luar biasa oleh para pengamat.

"Jarang sekali seorang direktur Apple meminta maaf. Ini semua menunjukkan bahwa layanan mereka saat ini tidak sesuai standar mereka sendiri," kata Thomas Husson dari perusahaan riset Forrester


Sumber : kompas.com
iPhone 5 Lebih Kencang dari Galaxy S III?

iPhone 5 Lebih Kencang dari Galaxy S III?


Minggu lalu, situsGeekbench menampilkan hasil pengujian kinerja (benchmark) iPhone 5. Hasilnya, smartphone terbaru Apple ini mendapatkan skor dua kali lebih tinggi dibandingkan pendahulunya, iPhone 4S.

Menurut Geekbench, iPhone 5 memiliki prosesor dual-core berbasis ARMv7 berkecepatan 1,02 GHz berikut RAM 1 GB.

Sekilas spesifikasi tersebut terlihat "inferior" dibandingkan perangkat-perangkat Android terkencang saat ini yang dipersenjatai prosesor quad core berkecepatan 1.4-1.5 GHz, seperti Galaxy S III dan HTC One X.

Nah, di antara lawan-lawannya tersebut, di manakah posisi iPhone 5 berada menurutGeekbench?

Di bawah ini adalah uraian skor Geekbench terhadap iPhone 5. Skor finalnya dapat dilihat di sisi kanan atas.

iphone-5-geekbench-test-1
(Gambar: androidauthority.com)
Lalu, inilah daftar skor yang dihasilkan perangkat-perangkat Android.

iphone-5-vs-android-geekbench-test-1
(Gambar: androidauthority.com)
Dengan asumsi hasil benchmark di atas memang benar dan akurat, maka kinerja iPhone 5 lebih tinggi dibandingkan sejumlah perangkat Android terkencang saat ini, termasuk Galaxy S III dari Samsung dan Nexus 7 dari Google yang masing-masing menghasilkan 1560 dan 1591 poin.

Walaupun begitu, hasil benchmark ini belum menampilkan nilai milik tablet Galaxy Note 10.1 dan Galaxy Note 2.

Lalu, meskipun belum resmi dirilis, update Jelly Bean (Android 4.1) untuk Samsung Galaxy S III bisa membuat smartphone tersebut berjalan lebih kencang sehingga mengalahkan skor iPhone 5, seperti bisa dilihat pada gambar di bawah.

Menariknya, skor kinerja memori iPhone 5 pun tetap lebih tinggi dibandingkan Galaxy S III.

samsung-galaxy-s3-geekbench-benchmarks
(Gambar: extremetech.com)

Bagaimana kinerja iPhone 5 dibandingkan gadget Apple terdahulu? Menurut Geekbench, ternyatasmartphone ini jauh lebih kencang dibandingkan iPhone 4S atau New iPad sekalipun.

Sebelumnya, perangkat Apple tidak ada yang mampu menghasilkan skor di atas 800 poin, tetapi iPhone 5 dengan mudah mampu melewati batas tersebut hingga dua kali lipat lebih tinggi.

iphone-5-vs-ios-devices-geekbench-test-1
(Gambar: androidauthority.com)
Hasil pengujian versi para penguji dari situs Geekbench ini tentu saja tak bisa dijadikan satu-satunya acuan, tetapi setidaknya bisa menggambarkan kinerja dari iPhone 5 dibanding perangkat-perangkat mobile lainnya.
Sumber : kompas.com
Jepret Cahaya, Hasil Kamera iPhone 5 Kok Ungu?

Jepret Cahaya, Hasil Kamera iPhone 5 Kok Ungu?


Apple telah diprotes sana-sini atas kualitas data peta digital Apple Maps di sistem operasi mobile iOS 6, yang dinilai tidak akurat.

Kali ini, Apple kembali menerima protes lantaran kamera iPhone 5 menghasilkan cahaya ungu ketika memotret ke arah cahaya.

Setiap kali digunakan memotret obyek yang di sekitarnya terdapat sumber cahaya, seperti matahari ataupun lampu, kamera iPhone 5 akan menghasilkan warna ungu. Ini tidak terjadi saat siang hari saja, tetapi juga malam hari.

Keluhan ini kali pertama beredar di forum internet. Situs blog teknologi pun ramai memberitakan hal tersebut.

Hasil uji kamera iPhone 5 - Credit Image: PocketNow
Hasil uji kamera iPhone 5 / Kredit: PocketNow

Hasil foto uji kamera iPhone 5 (kiri) dan iPhone 4S (kanan) - Credit Image: Mashable
Hasil uji kamera iPhone 5 (kiri) dan iPhone 4S (kanan)

Dugaan sementara, masalah ini berasal dari penutup lensa kristal safir berwarna ungu yang digunakan pada iPhone 5. Apple menggunakan kristal safir sebagai elemen lensa karena benda tersebut dinilai lebih tipis dan lebih tahan lama dibandingkan kaca.

Namun, situs blog teknologi The Next Web berpendapat, hal ini memang sering terjadi pada kamera smartphone, bahkan kamera DSLR sekalipun.

Menurut The Next Web, ini adalah efek optik yang biasa disebut "purple fringing," yang kadang memang terjadi. Efek ini berhubungan dengan berbagai unsur yang masuk ke lensa, termasuk inframerah, sinar ultraviolet, lapisan lensa anti-reflektif, dan cara mengambil foto. Efek ini diperburuk dengan cahaya yang sangat terang.

Masalah ini dimiliki oleh banyak lensa pada kamera. Bahkan, menurut The Next Web, hal ini juga terjadi pada iPhone 4S.

Di bawah ini adalah foto perbandingan dari kamera iPhone 4S dan iPhone 5, yang sama-sama menghasilkan warna ungu ketika dihadapkan ke cahaya. The Next Web mampu meminimalkan bias ungu dari kamera iPhone 5.

Uji kamera iPhone 4S (kanan) dan iPhone 5 (kiri) Credit Image: The Next Web
 Uji kamera iPhone 4S (kanan) dan iPhone 5 (kiri)
Sumber : kompas.com
Segera Hadir Mesin Pencari Khusus Konten Porno

Segera Hadir Mesin Pencari Khusus Konten Porno


ICM Registry dikenal sebagai pihak di balik domain dot xxx atau .xxx. Mereka pun telah berhasil menjual domain tersebut sebanyak 21 juta halaman. 

Tidak ingin terlena dengan kesuksesan ini, ICM Registry pun menyiapkan sebuah produk baru. 

Dikutip dari Cnet, Stuart Lawley, CEO ICM, menyatakan kesiapan perusahaannya untuk menghadirkan mesin pencari (search engine) ala Google. Bedanya, ICM menghadirkan layanan pencarian khusus untuk konten porno yang disimpan di domain .xxx.

Mesin pencari ini ditujukan untuk memudahkan pengguna mencari konten dewasa di domain .xxx.

"Ini porno, hanya porno, semua tentang pornografi. Banyak pornografi yang dibutuhkan orang-orang, seperti yang saya bayangkan," kata Lawley.

Biasanya, banyak yang menghubungkan konten pornografi dengan program-program jahat dan virus. Lawley menjamin, hasil pencarian dari search engine-nya aman dari kedua hal tersebut. Lawley menggunakan sistem keamanan dari McAfee untuk melindungi produk terbarunya ini.

Lawley juga berjanji untuk membebaskan hasil pencarian dari segala jenis iklan.

Sebelumnya, ICM Registry membutuhkan waktu sekitar satu dekade untuk mendapatkan hak administrasi dan menjadikan .xxx setara dengan .com dan .org.

Tidak semua situs dengan domain .xxx berisi konten pornografi. Meski ditujukan untuk melokalisasi situs-situs porno di internet, alamat berdomain .xxx bisa digunakan siapa saja. 

Biasanya, pelaku industri di luar pornografi membeli domain .xxx untuk melindungi mereknya dari industri esek-esek ini.


Sumber : kompas.com
Galaksi Tertua di Semesta Ditemukan

Galaksi Tertua di Semesta Ditemukan


Astronom menemukan galaksi tertua di semesta. Galaksi itu berumur 13,7 miliar tahun dan terbentuk hanya 200 juta tahun setelah Big Bang, mengonfirmasi kemungkinan eksistensi galaksi segera setelah kelahiran semesta.
"Kami merasa seperti arkeolog dengan fosil pre-Neanderthal di tangan," kata Wei Zhang, astronom dari John Hopkins University, pemimpin studi, seperti dikutip Space.com, Rabu (19/9/2012).
Galaksi ini ditemukan dengan bantuan Teleskop Antariksa Hubble dan Spitzer. Eksistensi galaksi dideteksi dengan teknik mikro gravitasi. Teknik ini juga digunakan untuk deteksi materi gelap ataupun bintang-bintang yang jauh dan redup.
Menurut astronom, galaksi tertua ini terbentuk pada periode yang disebut masa reionisasi, 150-800 juta tahun lalu. Pada masa ini, ultraviolet mengionisasi kabut atom hidrogen menjadi proton dan elektron yang membentuknya.
"Ini memberi kita petunjuk penting akan proses pembentukan bintang dan galaksi pada masa 300-500 juta tahun setelah Big Bang," kata daniel Stark, astronom dari University of Arizona di Tucson.
Penemuan Zheng, kata Stark, memang hanya menunjukkan penemuan satu buah galaksi. Namun, penemuan ini bisa menjadi gambaran aktivitas semesta pada periode pembentukan galaksi yang dimaksud.
Zheng menuturkan, sebab radiasi pada masa reionisasi masih jadi misteri. Zheng meyakini, karena penemuannya dibuat hanya dengan mengobservasi "petakan" langit yang kecil, masih ada banyak galaksi lain yang terbentuk pada masa yang sama.
Penemuan ini dipublikasikan di jurnal Nature, Kamis (20/9/2012).
 Sumber : kompas.com
Jokowi-Basuki Resmi Jadi Gubernur Terpilih

Jokowi-Basuki Resmi Jadi Gubernur Terpilih

 Akhirnya Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama resmi ditetapkan sebagai gubernur terpilih berdasarkan hasil hitung resmi tiap wilayah yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta. Pasangan nomor urut tiga ini berhasil unggul dengan perolehan suara sebanyak 53,82 persen. 

Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta Dahliah Umar mengatakan bahwa dari hasil penghitungan resmi yang dilakukan di tingkat provinsi pada Jumat (28/9/2012) lalu, pasangan nomor urut tiga berhasil menumbangkan pasangan nomor urut satu, yaitu Foke-Nara, pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2012. 

"Dengan ini, pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama resmi unggul atas pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli," ujar Dahliah, saat penetapan gubernur terpilih di Kantor KPU Provinsi DKI Jakarta, Jalan Budi Kemulyaan, Jakarta, Sabtu (29/9/2012). 

Berdasarkan data dari KPU Provinsi DKI Jakarta, dari total jumlah pemilih dalam DPT sebanyak 6.996.951 orang, hanya 4.592.945 orang yang tetap datang menggunakan hak pilihnya pada 20 September lalu. 

Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.472.130 memilih pasangan Jokowi-Basuki. Sementara pasangan Foke-Nara hanya berhasil mengantongi suara sebanyak 2.120.815. 

Setelah penetapan ini, KPU Provinsi DKI Jakarta memberi tenggat waktu selama tiga hari bagi pasangan yang merasa tidak puas untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Jika terjadi gugatan, pelantikan yang semestinya berlangsung pada 7 Oktober kemungkinan akan mundur hingga November mendatang.


Sumber : kompas.com
Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.

Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.


Kerajaan Kutai

Kerajaan tertua bercorak Hindu di Indonesia adalah kerajaan Kutai. Kerajaan ini terletak di Kalimantan, tepatnya di hulu sungai Mahakam. Nama Kutai diambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang menggambarkan kerajaan tersebut. Tujuh buah yupa merupakan sumber utama bagi para ahli untuk menginterpretasikan sejarah Kerajaan Kutai. Dari salah satu yupa tersebut, diketahui bahwa raja yang memerintah Kerajaan Kutai saat itu adalah Mulawarman.

Mulawarman adalah anak Aswawarman dan cucu Kudungga, Nama Mulawarman dan Aswawarman sangat kental dengan pengaruh bahasa Sansekerta. Putra Kudungga, Aswawarman, kemungkinan adalah raja pertama kerajaan Kutai yang bercorak Hindu. Ia juga diketahui sebagai pendiri dinasti Kerajaan Kutai sehingga diberi gelar Wangsakerta, yang artinya pembentuk Keluarga.

Putra Aswawarman adalah Mulawarman. Dari yupa, diketahui bahwa pada masa pemerintahan Mulawarman, Kerajaan Kutai mengalami masa keemasan. Wilayah kekuasaannya meliputi hamper seluruh wilayah Kalimantan Timur. Rakyat Kutai hidup sejahtera dan makmur.

Kerajaan Tarumanegara

Sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara diperoleh dari prasasti-prasasti yang berhasil ditemukan. Namun, tulisan pada beberapa prasati, seperti pada Prasati Muara Cianten dan Prasasti Pasir Awi sampai saat ini belum dapat diartikan. Banyak informasi berhasil diperoleh dari tulisan pada kelima prasasti lainnya, terutama Prasasti Tugu yang merupakan prasasti terpanjang, Tujuh prasasti dari kerajaan Tarumanegara adalah: Prasasti Ciaruteun, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Jambu, Prasasti Muara Cianten, Prasasti Tugu, Prasasti Pasir Awi, dan Prasasti Munjul.

Sumber sejarah penting lain yang dapat menjadi bukti keberadaan kerajaan Tarumanegara adalah catatan sejarah pengelana Cina. Catatan sejarah pengelana Cina yang menyebutkan keberadaan Kerajaan Tarumanegara adalah catatan perjalanan pendeta Cina Fa-Hsein, pada tahun414 dan catatan kerajaan Dinasti Sui dan Dinasti Tang. Dari salah satu prasasti, yakniPrasati Ciaruteun yang ditemukan di Desa Ciampea, Bogor, diketahui bahwa Purnawarman dikenal sebagai raja yang gagah berani. Data sejarah yang lebih jelas, terdapat pada Prasasti Tugu. Pada prasasti yang panjang ini, dikatakan bahwa pada tahun pemerintahannya yang ke-22, Purnawarman telah menggali Sungai Gomati. Dari prasati tersebut, dapat disimpulkan bahwa Purnawarman memerintah dalam waktu yang cukup lama.

Kerajaan Melayu

Kerajaan-kerajaan Buddha di Sumatra muncul pada sekitar abad ke-6 dan ke-7. Sejarah mencatat ada dua kerajaan bercorak Buddha di Sumatra, yaitu Kerajaan Melayu dan Kerajaan Sriwijaya. Nama kerajaan Sriwijaya selanjutnya mendominasi hamper seluruh informasi tentang kerajaan dari Sumatra pada abad ke -7 hingga ke-11. Kerajaan Melayu merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia. Berdasarkan bukti-bukti sejarah yang bias ditemukan, Kerajaan Melayu diperkirakan berpusat di daerah Jambi, tepatnya di tepi alur Sungai Batanghari. Di sepanjang alur Sungai Batanghari ditemukan banyak peninggalan berupa candi dan arca.

Sumber sejarah lain yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk keberadaan Kerajaan Melayu adalah catatan dari seorang pengelana dari Cina yang bernama I-Tsing (671-695). Ia menyebutkan bahwa pada abad ke-7 terdapat sebuah kerajaan bernama Kerajaan Melayu yang secara politik dimasukkan ke dalam wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya. Dari cerita I-Tsing, diketahui bahwa Kerajaan Melayu terletak ke dalam Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan terdekat antara India dan Cina. Menurut Kitab Negarakertagama, pada tahun 1275, Raja Kertanegara dari kerajaan di Jawa mengadakan ekspedisi penaklukan ke Sumatra. Ekspedisi tersebut disebut ekspedisi Pamalayu.

Setelah cukup lama di bawah kekuasaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu muncul kembali sebagai pusat kekuasaan di Sumatra. Pada abad 17, adityawarman, putra Adwayawarman memerintah Kerajaan Melayu. Adityawarman memerintah hingga tahun 1375. Kemudian, digantikan oleh anaknya Anangwarman.

Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya yang muncul pada abad ke-6, pada mulanya berpusat di sekitar Sungai Batanghari, pantai timur Sumatra. Pada perkembangannya, wilayah kerajaan Sriwijaya meluas hingga meliputi wilayah Kerajaan Melayu, Semenanjung Malaya, dan Sunda (kini wilayah Jawa Barat). Catatan mengenai kerajaan-kerajaan di Sumatra didapat dari seorang pendeta Buddha bernama I-Tsing yang pernah tinggal di Sriwijaya antara tahun 685-689 M. Pada tahun 692, ketika I-Tsing, bias disimpilkan bahwa Sriwijaya telah menaklukan dan menguasai kerajaan-kerajaan disekitarnya.

Dari Prasasti Kedukan Bukit (683), dapat diketahui bahwa Raja Dapunta Hyang berhasil memperluas wilayah kekuasaannya dengan menaklukan daerah Minangatamwan, Jambi. Daerah Jambi sebelumnya adalah wilayah kerajaan Melayu. Daerah itu merupakan wilayah taklukan pertama Kerajaan Sriwijaya. Dengan dikuasainya wilayah Jambi, Kerajaan Sriwijaya memulai peranannya sebagai kerajaan maritim dan perdagangan yang kuat dan berpengaruh di Selat Malaka. Ekspansi wilayah Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 menuju ke arah selatan dan meliputi daerah perdagangan Jawa di Selat Sunda.

Kerajaan Sriwijaya mengalami kejayaan pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa. Pada masa itu, kegiatan perdagangan luar negeri ditunjang juga dengan penaklukan wilayah-wilayah sekitar. Sepanjang abad ke-8, wilayah Kerajaan Sriwijaya meluas kea rah utara dengan menguasai Semenanjung Malaya dan daerah perdagangan di Selat Malaka dan Laut Cina Selatan. Sejarah tentang Raja Balaputradewa dimuat dalam dua prasasti, yaitu Prasasti Nalanda dan Prasasti Ligor.

Raja kerajaan Sriwijaya yang terakhir adalah Sri Sanggrama Wijayatunggawarman. Pada masa pemerintahan Sri Sanggrama Wijayatunggawarman, hubungan Kerajaan Sriwijaya dan kerajaan Chola dari India yang semula sangat erat mulai renggang. Hal itu disebabkan oleh seranggan yang dilancarkan Kerajaan Chola di bawah pimpinan Rajendracoladewa atas wilayah Sriwijaya di semenanjung Malaya. Serangan-serangan tersebut menyebabkan kemunduran kerajaan Sriwijaya.

Kerajaan Mataram Kuno

Di wilayah Jawa Tenggah, pada sekitar abad ke-8, perkembangan sebuah Kerajaan Mataram Kuno. Pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno disebut Bhumi Mataram yang terletak di pedalaman Jawa Tenggah. Daerah tersebut memiliki banyak pegununggan dan sungai seperti Sungai Bogowanto, Sungai Progo, dan Bengawan Solo. Pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno juga sempat berpindah ke Jawa Timur. Perpindahan Kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tenggah ke Jawa Timur disebabkan oleh dua hal:

Selama abad ke-7 sampai ke-9, terjadi serangan-serangan dari Sriwijawa ke Kerajaan Mataram Kuno. Besarnya pengaruh Kerajaan Sriwijaya itu menyebabkan Kerajaan Mataram Kuno semakin terdesak ke wilayah timur.
Terjadinya Letusan Gunung Merapi yang dianggap sebagai tanda pralaya atau kehancuran dunia. Kemudian, letak kerajaan di Jawa Tenggah dianggap tidak layak lagi untuk ditempati.
Dinasti Sanjaya

Prasasti Canggal yang ditemukan di halaman Candi Gunung Wukir memberikan gambaran yang cukup jelas tentang kehidupan politik Kerajaan Mataram Kuno. Prasasti ini bertuliskan tahun654 Saka atau 732, ditulis dengan huruf Palawa yang menggunakan bahasa Sansekerta. Kerajaan Mataram Kuno didirikan oleh Raja Sanna. Raja Sanna kemudian digantikan oleh keponakannya Sanjaya. Masa pemerintahan Sanna dan Sanjaya dapat kita ketahui dari deskripsi kitab Carita Parahyangan. Dalam prasasti lain, yaitu Prasasti Balitung, Raja Sanjaya dianggap sebagai pendiri Dinasti Sanjaya, penguasa Mataram Kuno.

Sanjaya dinobatkan sebagai raja pada tahun 717 dengan gelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya. Kedududkan Sanjaya sangat kuat dan berhasil menyejahterakan rakyat Kerajaan Mataram Kuno. Sanjaya menyebarkan pengaruh Hindu di pulau Jawa. Hal ini ditempuh dengan cara mengundang pendeta-pendeta Hindu untuk mengajar di Kerajaan Mataram Kuno. Raja Sanjaya juga mulai pembangunan kuil-kuil pemujaan berbentuk candi. Stelah Raja Sanjaya meninggal, Kerajaan Mataram Kuno diperintah oleh putranya yang bernama Rakai Panangkaran.

Raja Rakai Panangkaran banyak mendirikan candi, seperti Candi Sewu, Candi Plaosan dan Candi Kalasan. Dari bukti-bukti tersebut, diketahui bahwa Raja Rakai Panangkaran beragama Buddha. Raja Mataram Kuno setelah Rakai Panangkaran berturut-turut adalah Rakai Warak dan Rakai Garung. Raja Mataram Kuno selanjutnya adalah Rakai Pikatan. Persaingan dengan Dinasti Syilendra yang waktu itu diperintahkan oleh Raja Samaratungga dianggap menghalangi cita-citanya untuk menjadi Penguasa tunggal di Pulau Jawa.

Pada abad ke-9 terjadi penggabungan kedua dinasti tersebut melalui pernikahan politik antara Rakai Pikatan dari keluarga Sanjaya dengan Pramodawardhani (Putri Raja Samaratungga), dari keluarga Syailendra. Namun, perkawinan antara Rakai Pikatan dengan Pramodawardhani tidak berjalan lancer. Setelah Samaratungga wafat, Kekuasaan beralih kepada Balaputradewa yang merupakan adik tiri dari Pramodawardhani. Menurut beberapa Prasasti, seperti Prasasti Ratu Boko (856), menunjukkan telah terjadinya perang saudara antara Rakai Pikatan dengan Balaputradewa.

Balaputradewa mengalami kekalahan dan melarikan diri ke Swarnadwipa(Sumatra). Ia kemudian berkuasa sebagai raja, mengantikan kakeknya di kerajaan Sriwijaya. Hal ini dapat dapat diketahu dari Prasasti Nalanda (India), yang menyatakan bahwa Raja Deewapaladewa dari Bengala menghadiahkan sebidang tanah kepada Raja Balaputradewa dari Swarnadwipa untuk membagun sebuah biara.

Setelah Balaputradewa dikalahkan, wilayah Kerajaan Mataram Kuno menjadi semakin luas kearah selatan (sekarang yogyakarta). Daerah ini dahulunya adalah wilayah Dinasti Syailendra. Rakai Pikatan mengusahakan agar rakyat dinasti Sanjaya dan Syailndra dapat hidup rukun. Pada masa ini, dibangun kuil pemujaan berbentuk candi, Seperti Candi Prambanan. Menurut Prasasti Siwagraha, Rakai Pikatan dan raja-raja Mataram Kuno berikutnya masih tetap menganut agama Hindu Siwa.

Berdasarkan Prasasti Balitung, setelah Rakai Pikatan wafat, kerajaan Mataram Kuno diperintah oleh Rakai Kayuwangi dibantu oleh sebuah dewan penasehat yang juga jd pelaksana pemerintahan. Dewan yang terdiri atas lima patih yang dipimpin oleh seorang mahapatih ini sangat penting perananya. Raja Mataram selanjutnya adalah Rakai Watuhumalang. Raja Mataram Kuno yang diketahui kemudian adalah Dyah Balitung yang bergelar Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung Dharmodaya Maha Dambhu adalah Raja Mataram Kuno yang sngat terkenal. Raja Balitung berhasil menyatukan kembali Kerajaan Mataram Kuno dari ancaman perpecahan.

Dimasa pemerintahannya, Raja Balitung menyempurnakan struktur pemerintahan dengan menambah susunan hierarki. Bawahan Raja Mataram terdiri atas tiga pejabat penting, yaitu Rakryan I Hino sebagai tangan kanan raja yang didampingi oleh dua pejabat lainnya. Rakryan I Halu,dan Rakryan I Sirikan Struktur tiga pejabat itu menjadi warisan yang terus digunakan oleh kerajaan-kerajaan Hindu berikutnya, seperti Kerajaan Singasari dan Majapahit.

Selain struktur pemerintahan baru, Raja Balitung juga menulis Prasasti Balitung. Prasasti yang juga dikenal sebagai Prasasti Mantyasih ini adalah prasasti pertama di Kerajaan Mataram Kuno yang memuat silsilah pemerintahan Dinasti Sanjaya di Kerajaan Mataram Kuno. Setelah Raja Balitung wafat pada tahun 910, Kerajaan Mataram Kuno masih mengalami pemerintahan tiga raja sebelum akhirnya pusat kerajaan pindah ke Jawa Timur. Sri Maharaja Daksa, yang pada masa pemerintahan Raja Balitung menjabat Rakryan i Hino, tidak lama memerintah Kerajaan Mataram Kuno. Penggantinya, Sri Maharaja Tulodhong juga mengalami nasib serupa.

Dibawah pimpinan Sri Maharaja Rakai Wawa. Kerajaan Mataram Kuno dilanda kekacauan dari dalam, yang membuat kacau ibu kota. Sementara itu, kekuatan ekonomi dan politik Kerajaan Sriwijaya makin mendesak kedudukan Mataram di Jawa. Pada masa itu, wilayah kerajaan mataram kuno juga dilanda oleh bencana letusan Gunung Merapi yang sangat membahayakan ibu kota kerajaan. Seluruh masalah ini tidak dapat diselesaikan oleh Rakai Wawa. Ia wafat secara mendadak. Kedudukannya kemudian digantikan oleh Mpu Sindok yang waktu itu menjadi Rakryan i Hino.

Dinasti Syailendra

Dinasti Syailendra berkuasa didaerah Begelan dan Yogyakarta pada pertengahan abad ke-8. Beberapa sumber sejarah tentang Dinasti Syailendra yang berhasil ditemukan, antara lain prasasti Kalasan, Kelurak, Ratu Boko, dan Nalanda. Prasasti Kalasan (778), menyebutkan nama Rakai Panangkaran yang diperintahkan oleh Raja Wisnu, penguasa Dinasti Syailendra, untuk mendirikan sebuah bangunan suci bagi Dewi Tara dan sebuah vihara bagi para pendeta. Rakai Panangkaran kemudian memberikan Desa Kalasan kepada Sanggha Buddha. Prasasti Ratu Boko (856), menyebutkan Raja Balaputradewa kalah dalam perang saudara melawan kakaknya, yaitu Pramodhawardani. Kemudian, ia melarikan diri ke Kerajaan Sriwijaya. Prasasti Nalanda (860), menyebutkan asal usul Raja Balaputradewa. Disebutkan bahwa Raja Balaputradewa adalah putra dari Raja Samaratungga dan cucu dari Raja Indra.

Pada abad ke-8, Dinasti Sanjaya yang memerintah KerajaanMataram Kuno mulai terdesak oleh dinasti Syailendra. Hal itu kita ketahui dari prasasti Kalasan yang menyebutkan bahwa Rakai Panangkaran dari keluarga Sanjaya diperintah oleh Raja Wisnu untuk mendirikan Candi Kalasan, sebuah candi Buddha. Dinasti Syailendra muncul dalam sejarah Kerajaan Mataram Kuno tidak lebih dari satu abad. Pengaruh Dinasti Syailendra terhadap kerajaan Sriwijaya juga semakin kuat karena Raja Indra menjalankan strategi perkawinan politik. Raja Indra mengawinkan putranya yang bernama Samaratungga dengan salah seorang putri Raja Sriwijaya.

Pengganti Raja Indra adalah Raja Samaratungga. Pada masa kekuasaannya, dibangun Candi Borobudur. Namun, sebelum Candi tersebut selesai dibangun, Raja Samaratungga meninggal dunia, dalam sebuah perang saudara. Balaputradewa kemudian melarikan diri ke Kerajaan Sriwijaya dan menjadi raja disana.

Kerajaan Medang Kemulan

Kerajaan Medang kemulan diperkirakan terletak di Jawa Timur, tepatnya di muara Sungai Brantas. Ibu kota Medang Kemulan adalah Watan Mas. Kerajaan ini didirikan oleh Mpu Sindok, setelah ia memindahkan pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Pada awalnya, wilayah kekuasaan Kerajaan Medang Kemulan mencakup daerah Nganjuk, Pasuruan, Surabaya, dan Malang.

Prasasti yang menyebutkan keberadaan Kerajaan Medang Kemulan, antara lain adalah Prasasti Mpu Sindok dan Prasasti Kalkuta. Prasasti Mpu Sindok ditemukan di Tangeran, Bangil, dan Nganjuk. Prasasti bertahun 933 yang ditemukan di Tangeran, Jombang, menyebutkan bahwa Raja Mpu Sindok memerintah Kerajaan Medang Kemulan bersama permaisurinya Sri Wardhani Mpu Kebi. Selain Prasasti Mpu Sindok, sumber sejarah yang lain adalah Prasasti Kalkuta.

Prasasti bertahun 951 M ini berasal dari Raja Airlangga yang menyebutkan silsilah keturunan raja- raja dari Raja Mpu Sindok. Dari beberapa sumber yang ditemukan, diketahui bahwa sebelum menjadi raja, Mpu Sindok pernah memangku jabatan sebagai Rakai Halu dan Rakai Mapatih i Hino pada kerajaan Mataram. Mpu Sindok memerintah Kerajaan Medang Kemulan dari tahun 929 hingga 948. Mpu Sindok memerintah bersama permaisuri yang bernama Mpu Kebi, yang bergelar Sri Prameswari Wardhani Mpu Kebi. Nama permaisuri Mpu Kebi atau Dyah kebi ini dapat ditemukan dalam Prasasti Cunggrang dan Prasasti Geweg.

Dari Prasasti Pucangan, kita memperoleh keterangan tentang para pengganti Mpu Sindok. Pengganti Mpu Sindok yang terkenal adalah Sri Dharmawangsa dengan gelar Teguh Anantawikramattanggadewa. Dari prasasti ini di ketahui bahwa pada tahun 1016 Kerajaan Medang Kemulan diserang oleh Kerajaan Wurawari dan Waram. Pulau Jawa digambarkan mengalami sebuah pralaya (tragedy) yang menyebabkan banyak orang yang meninggal, termasuk Sri Maharaja Dharmawangsa. Dalam peristiwa itu, Airlangga (menantu Dharmawangsa) berhasil melarikan diri ke hutan Wonogiri bersama pengawalnya, Narottama. Mereka hidup bersama dengan para pertapa selama hamper dua tahun sampai akhirnya Airlangga berhasil menguasasi Kerajaan Medang Kemulan kembali pada tahun 1019.

Pada tahun 1029, Airlangga berhasil mengalahkan Raja Wishnupraba dari Waratan. Setahun Kemudian, Raja Wengker berhasil ditaklukannya. Akhirnya, pada tahun 1032, Raja Wurawari yang dulu menghancurkan Dharmawangsa berhasil dikalahkan. Setelah musuh-musuhnys dikalahkan, Airlangga mulai menata negaranya. Ia dibantu oleh Narottama yang diberi gelar Rakryan Kanuruhan. Airlangga kemudian mengangkat putrinya yang bernama Sanggraman Wijayatunggadewi menjadi Rakryan Mahamantri i Hino untuk menjadi raja. Namun, rupanya sang putrid tidak berambisi menjadi raja dan memilih menjadi pertapa.

Dengan mundurnya putri mahkota, pada tahun 1044, Airlangga memutuskan untuk membagi kerajaan menjadi dua. Kedua kerajaan ini masing-masing dipimpin oleh dua putranya. Hal itu dilakukan Raja Airlangga untuk mencegah terjadinya perang saudara. Dengan bantuan seorang Brahmana bernama Mpu Bharada, Kerajaan Medang Kemulan dibagi dua. Kerajan Jenggala (yang berarti hutan)dan Kerajaan Panjalu (kediri). Jenggala beribu kota di Kahuripan dan Panjalu beribukota di Daha.

Kerajaan Kediri

Raja Sri Jayawarsha merupakan raja pertama Kerajaan Kediri. Raja yang bergelar Sri Jayawarsha Digjaya Shastra Prabhu ini mengaku dirinya sebagai titisan Dewa Wisnu seperti Airlangga. Raja kerajaan kediri selanjutnya adalah Bameswara. Bameswara bergelar Sri Maharaja Rakai Sirikan Sri Kameshwara Sakalabhuwanatushtikarana Sarwwaniwaryyawiryya Parakrama Digjayatunggadewa. Dalam kitab Kakawin Smaradahana, karangan Mpu Dharmaja, diceritakan bahwa Raja Bameswara adalah keturunan pendiri Dinasti Isyana yang menikah dengan Chandra Kirana, putrid Jayabhaya.

Jayabhaya bergelar Sri Maharaja Sri Warmmeswara Madhusudanawataranindita Suhrtsingha Parkrama Digjayotunggadewa Jayabhayalanchana. Pada masa pemerintahan Jayabhaya, terjadi perang saudara ini diabadikan dalam bentuk Kakawin Bharatayuddha yang ditulis oleh Mpu Sedah dan Mpu Punuluh. Jayabhaya berhasil memenangkan perang saudara tersebut sehingga wilayah Kediri berhasil disatukan lagi dengan wilayah Jenggala. Peristiwa kemenangan ini diabadikan dalam Prasasti Ngantang. Pengganti Jayabhaya yaitu Sarweswara dari Aryyeswara, tidak banyak diketahui. Raja berikutnya adalah Gandra. Pada masa pemerintahannya, Gandra menyempurnakan struktur pemerintahan yang diwariskan Kerajaan Medang Kemulan.

Para pejabat diberi gelar tertentu dengan nama-nama hewan, seperti Gajah atau Kebo. Penggunaan nama-nama tersebut menjadi tanda pengenal kepangkatan tertentu di Kerajaan Kediri. Setelah Gandra, pemerintahan Kerajaan Kediri dipimpin oleh Raja Kameshwara. Pemerintahan Kameshwara ditandai dengan pesatnya hasil karya sastra Jawa. Pada masa pemerintahannya, cerita-cerita panji atau kepehlawanan banyak dihasilkan seperti juga bentu cerita kakawin.

Raja kerajaan Kediri berikutnya adalah Kertajaya atau Srengga. Pada masa pemerintahannya, Kediri mulai mengalami masalah dan ketidakstabilan. Hal ini karena Kertajaya berusaha membatasi dan mengurangi hak istimewa para kaum Brahmana saat itu, di daerah Tumapel (sekarang Malang) muncul kekuatan baru di bawah pimpinan Ken Arok. Perlahan-lahan, terjadi arus pelarian para Brahmana dari wilayah Kediri menuju Tumampel. Kertajaya menyikapi arus pelarian ini dengan mengerahkan tentara Kerajaan Kediri untuk menyerbu Tumapel.

Perang antara pasukan Kertajaya dan Ken Arok terjadi di Ganter (1222). Pasukan Ken Arok berhasil menghancurkan kekuasaan pasukan Kertajaya dan dengan sendirinya mengakhiri kekuasaan Kerajaan Kediri.

Kerajaan Singasari

Sumber sejarah tentang Kerajaan Singasari di Jawa Timur adalah kitab-kitab kuno, seperti Pararaton (Kitab Raja-Raja) dan Negarakertagama. Kedua kitab itu berisis sejarah raja-raja. Kerajaan Singasari dan majapahit yang saling berhubungan erat. Ketika Ken Arok berkuasa di Tumapel, di Kerajaan Kediri berlangsung perselisihan antara Raja Kertajaya dengan para Brahmana. Para Brahmana tersebut melarikan diri ke Tumapel. Namun, dalam pertempuran di Ganter, ia mengalami kekalahan dan meninggal. Kemudian, Ken Arok menyatukan Kerajaan Kediri dan Tumapel, serta mendirikan Kerajaan Singasari. Ia bergelar Sri Rangga Rajasa (Rajasawangsa) atau Girindrawangsa di Jawa Timur.

Dari istri yang pertamanya yang bernama Ken Umang, Ken Arok mempunyai empat orang anak, yaitu Panji Tohjaya, Panji Sudhatu, Panji Wregola, dan Dewi Rambi. Dari perkawinannya dengan Ken Dedes, Ken Arok mempunyai empat orang anak, yaitu Mahisa Wong ateleng, Panji Sabrang, Agni Bhaya, dan Dewi Rimbu. Ken Arok juga memiliki seorang anak tiri, yaitu Anusapati yang merupakan anak Tunggal Tunggul ametung dan Ken Dedes. Tunggul Ametung adalah Bupati Tumapel yang dibunuh Ken Arok.

Pada tahun1227, masa pemerintahan Ken Arok berakhir ketika ia dibunuh oleh anak tirinya Anusapati, sebagai balas dendam terhadap kematian Ayahnya. Diceritakan bahwa Ken Arok dibunuh dengan menggunakan keris Mpu Gandring yang di pakai untuk membunuh Tunggul Ametung. Kemudian Ken Arok dimakamkan di Kagenengan (sebelah selatan Singasari). Setelah Ken Arok wafat, Anusapati yang bergelar Amusanatha, naik tahta sebagai raja kedua Kerajaan Singasari. Anusapati memerintah sampai tahun 1248. Tohjaya yang mengetahui bahwa ayahnya dibunuh oleh Anusapati, merencanakan pembalasan dendam. Tohjaya membunuh Anusapati juga dengan mengunakan keris Mpu Gandring.

Setelah Wafat, jenazahanusapati diperabukan di Candi Kidal. Tohjaya kemudian mengantikan Anusapati menjadi Raja di Kerajaan singasari pada tahun 1248. Ia tidak lama memerintah karena terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh orang-orang Sinelir dan Rajasa yang digerakkan oleh Ranggawuni, anak Anusapati. Ranggawuni dibantu oleh Mahisa Cempaka, anak Mahisa Wong Ateleng, saudara tiri Anusapati dari ibu yang sama.

Pemberontakan Ranggawuni berhasil menyerbu masuk ke istana dan melukai Tohjaya dengan tombak. Tohjaya berhasil dilarikan oleh para pengawalnya ke luar Istana, tetapi akhirnya meninggal di Katalang Lumbang. Dengan wafatnya Tohjoyo. Tahta kerajaan Singasari kembali kosong.

Setelah tohjaya wafat, Ranggawuni naik tahta pada tahun 1248 M dengan gelar Sri Jaya Wishnuwardhana. Mahisa Cempaka yang telah membantunya merebut tahta, memperoleh anugrah kedudukan sebagai Ratu Angabhaya, pejabat terpenting kedua di Kerajaan Singgasari dengan gelar Narasinghamurti. Pada tahun 1254. Wishnuwardhana menobatkan anaknya yang bernama Kertanegara sebagai Yuwaraja atau Kumararaja (Raja Muda). Kertanegara mendampingi ayahnya memerintah sampai tahun 1268. Ketika Wishnuwardhana meninggal di Mandaragiri, ia dimuliakan di dua tempat yang berbeda. Di Candi Jago (Jajaghu) sebagai Buddha Amoghapasha dan di Candi Weleri sebagai Siwa.

Setelah ayahnya wafat, Kertanegara sebagai raja muda langsung dinobatkan sebagai Raja Singasari. Dalam menjalankan pemerintahan, Kertanegara dibantu oleh tiga orang pejabat bawahan, yaitu Rakryan i Hino, Rakryan i Sirikan dan Rakryan i Halu. Dibawah ketiga Mahamantri, masih terdapat pula tiga orang pejabat bawahan, yaitu Rakryan Apatih, Rakryan Demung, dan Rakryan Kanuruhan. Untuk mengatur soal keagamaan, diangkat pejabat yang disebut Dharmadhyaksa ri Kasogatan.

Raja Kertanegara adalah raja yang terkenal dan terbesar dari kerajaan Singasari. Ia mempunyai semangat Ekspansionis. Kertanegara bercita-cita memperluas Kerajaan Singasari hingga keluar Pulau Jawa yang disebut dengan istilah Cakrawala Mandala. Pada tahun 1275, ia mengirim pasukan ke Sumatra untuk menguasai Kerajaan Melayu yang disebut sebagai ekspedisi Pamalayu. Dalam ekspedisi tersebut, Kerajaan Melayu berhasil di taklukan tahun1260. Peristiwa ini diabadikan pada alas patung Amoghapasha di Padangroco (Sungai Langsat) yang berangka tahun 1286.

Raja Melayu saat itu, Tribhuwana atau Raja Mulawarmandewa, beserta rayatnya menyambut hadiah itu dengan suka cita. Hal ini menunjukkan bahwa Kerajaan Melayu secara resmi berada dibawah kekuasaan Raja Kertanegara. Kertanegara juga membawa putrid Melayu kembali ke Singasari untuk dinikahkan dengan salah seorang bangsawan Singasari. Tujuh pengiriman arca dan penaklukan Kejaan Melayu adalah untuk menghadang rencana perluasan kekuasaan Kaisar Kubilai Khan dari Cina.

Diceritakan bahwa sudah beberapa kali utusan dari Cina dating ke Kerajaan Melayu menurut pengakuan untuk tunduk kepada Cina. Raja Kertanegara menolak mengirim upeti atau utusan sebagai pernyataan tunduk kepada Cina. Raja Kertanegara menolak mengirim upeti atau utusan sebagai pernyataan tunduk.

Pada tahun 1289, utusan Cina bernama Meng K'i dikirim pulang ke Cina sehingga Kaisar Kubilai Khan marah dan mengirim pasukan untuk menyerang Kerajaan Singasari. Sebagian besar pasukan Kerajaan Singasari sedang dikirim ke Sumatra untuk menghadapi serangan pasukan Cina. Sementara itu, Raja Jayakatwang di Kerajaan Kediri yang menjadi bawahan Kerajaan Singasari melihat kesempatan yang baik untuk merebut kekuasaan. Pada tahun 1292, Raja Jayakatwang dengan pasukan Kerajaan Kediri menyerang Ibu kota Kerajaan Singasari.

Menurut cerita, pada saat serangan musuh dating, Raja Kertanegara beserta para pejabat dan pendeta sedang melakukan upacara Tantrayana sehingga dapat dengan mudah mereka semua dibunuh oleh musuh. Kerajaan Singasari akhirnya berhasil direbut oleh Jayakatwang, Raja Kediri.

Kerajaan Bali

Informasi tentang raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Bali diperileh terutama dari prasasti Sanur yang berasal dari 835 Saka atau 913. Prasasti Sanur dibuat oleh Raja Sri Kesariwarmadewa. Sri Kesariwarmadewa adalah raja pertama di Bali dari Dinasti Warmadewa. Setelah berhasil mengalahkan suku-suku pedalaman Bali, ia memerintah Kerajaan Bali yang berpusat di Singhamandawa. Pengganti Sri Keariwarmadewa adalah Ugrasena. Selama masa pemerintahannya, Ugrasena membuat beberapa kebijakan, yaitu pembebasan beberapa desa dari pajak sekitar tahun 837 Saka atau 915. Desa-desa tersebut kemudian dijadikan sumber penghasilan kayu kerajaan dibawah pengawasan hulu kayu (kepala kehutanan). Pada sekitar tahun 855 Saka atau 933, dibangun juga tempat-tempat suci dan pesanggrahan bagi peziarah dan perantau yang kemalaman.

Pengganti Ugrasena adalah Tabanendra Warmadewa yang memerintah bersama permaisurinya, ia berhasil membagun pemandian suci Tirta Empul di Manukraya atau Manukaya, dekat Tampak Siring. Pengganti Tabanendra Warmadewa adalah raja Jayasingha Warmadewa. Kemudian Jayasadhu Earmadewa. Masa pemerintahan kedua raja ini tidak diketahu secara pasti. Pemerintahan kerajaan Bali selanjutnya dipimpin oleh seorang ratu. Ratu ini bergelar Sri Maharaja Sri Wijaya Mahadewi. Ia memerintah pada tahun 905 Saka atau 938. Beberapa ahli memperkirakan ratu ini adalah putrid Mpu Sindok dari kerajaan Mataram Kuno.

Pengganti ratu ini adalah Dharma Udayana Warmadewa. Pada masa pemerintahan Udayana, hubungan Kerajaan Bali dan Mataram Kuno berjalan sangat baik. Hal ini disebabkan oleh adanya pernikahan antara Udayana dengan Gunapriya Dharmapatni, cicit Mpu Sendok yang kemudian dikenal sebagai Mahendradata. Pada masa itu banyak dihasilkan prasasti-prasasti yang menggunakan huruf Nagari dan Kawi serta bahasa Bali Kuno dan Sangsekerta.

Setelah Udayana wafat, Marakatapangkaja naik tahta sebagai raja Kerajaan Bali. Putra kedua Udayana ini menjadi raja Bali berikutnya karena putra mahkota Airlangga menjadi raja Medang Kemulan. Airlangga menikah dengan putrid Darmawngasa dari kerajaan Medang Kemulan. Dari prasasti-prasasti yang ditemukan terlihat bahwa Marakatapangkaja sangat menaruh perhatian pada kesejahteraan rakyatnya. Wilayah kekuasaannya meliputi daerah yang luas termasak Gianjar, Buleleng. Tampaksiring dan Bwahan (Danau Batur). Ia juga mengusahakn pembangunan candi di Gunung Kawi.

Pengganti raja Marakatapangkaja adalah adiknya sendiri yang bernama Anak Wungsu. Ia mengeluarkan 28 buah prasasti yang menunjukkan kegiatan pemerintahannya. Anak Wungsu adalah raja dari Wangsa Warmadewa terakhir yang berkuasa di kerajaan Bali karena ia tidak mempunyai keturunan. Ia meninggal pada tahun 1080 dan dimakamkan di Gunung Kawi (Tampak Siring).

Setelah anak Wungsu, kerajaan Bali dipimpin oleh Sri Sakalendukirana. Raja ini digantikan Sri Suradhipa yang memerintah dari tahun1037 Saka hingga 1041 Saka. Raja Suradhipa kemudian digantikanJayasakti. Setelah Raja Jayasakti, yang memerintah adalah Ragajaya selitar tahun 1155. Ia digantikan oleh Raja Jayapangus (1177-1181). Raja terakhir Bali adalah Paduka Batara Sri Artasura yang bergelar Ratna Bumi banten (Manikan Pulau Bali). Raja ini berusaha mempertahahankan kemerdekaan Bali dari seranggan Majapahit yang di pimpin oleh Gajah Mada. Sayangnya upaya ini mengalami kegagalan. Pada tahun 1265 Saka tau 1343, Bali dikuasai Majapahit. Pusat kekuasaan mula-mula di Samprang, kemudian dipindah ke Gelgel dan Klungkung.

Kerajaan Pajajaran

Pusat Kerajaan Pajajaran awalnya terletak didaerah Galuh, jawa Barat. Raja pertama Kerajaan Pajajaran bernama Sena. Namun, tahta Kerajaan Pajajaran kemudian direbut oleh saudara Raja Sena yang bernama Purbasora. Raja Sena dan keluarganya terpaksa meninggalkan keratin. Tidak lama kemudian, Raja Sena berhasil merebut kembali tahta Kerajaan Pajajaran.

Raja Pajajaran selanjutnya adalah Jayabhupati. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Pajajaran mengembangkan ajaran Hindu Waisnawa. Setelah Jayabhupati, Kerajaan diperintah oleh Rahyang Niskala Wastu Kencana. Pada masa pemerintahannya, pusat kerajaan dipindahkan ke Kawali. Raha Wastu kemudian digantikan oleh Hayam Wuruk. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1357 dan disebut dalam kitab Pararaton sebagai Perang Bubat.

Ketika perang Bubat terjadi, Sri Baduga Maharaja bersama seluruh pengiringnya tewas. Kerajaan Pajajaran diambil alih oleh Hyang Bunisora (1357-1371), pengasuh putra mahkota Wastu Kencana yang masih kecil. Hyang Bunisora berkuasa selama 14 tahun. Pada Prasasti Batu Tulis, raja ini disebut juga Prabu Guru Dewataprani.

Kerajaan Pajajaran selanjutnya diperintah secara berurutan oleh Wastu Kencana. Tohaan, lalu Sang Ratu Jayadewata. Pada masa pemerintahan Sang Ratu Jayadewata, diperkirakan bahwa di Kerajaan Pajajaran telah terdapat penduduk yang beragama islam. Hal ini tergambar dari tulisan seorang ahli sejarah Portugis yang bernama Tome Pires (1513) yang mengatakan bahwa di wilayah timur kerajaan ini terdapat banyak penganut Islam. Tampaknya pengaruh Islam belum masuk ke pusat kerajaan. Namun, pengaruh Islam dari Kerajaan Demak di Jawa Tegah mulai mengancam Kerajaan Pajajaran.

Oleh karena itu Jayadewata bermaksud meminta bantuan Portugis di Malaka untuk menghadapi kerajaan Demak. Usaha itu terlambat karena pada tahun1527, pasukan yang dipimpin oleh Falatehan dari Demak berhasil menguasai pelabuhan Sunda Kelapa, pelabuhan terbesar Kerajaan Pajajaran. Ketika itu, yang berkuasa di Pajajaran adalah Ratu Samiam, putra Jayadewata.

Setelah pelabuhan Sunda Kelapa direbut oleh Kerajaan Demak, Kerajaan Pajajaran harus menghadapi serangan Kerajaan Banten dari arah barat. Pengganti Samiam, yaitu Prabu Ratu Dewata, berusaha mempertahankan ibu kota Pajajaran dari pasukan Maulana Hasanuddin dan putranya, Maulana Yusuf. Pada tahun1579, Kerajaan Pajajaran akhirnya runtuh setelah Kerajaan Banten yang bercorak Islam berhasil menguasai Ibu kota kerajaan. Orang-orang Hindu Pajajaran yang tidak mau tunduk pada penguasa Islam akhirnya melarikan diri kedaerah pedalaman dan kemudian hidup sebagai suku Badui.

Kerajaan Majapahit

Kerajaan bercorak Hindu yang terakhir dan terbesar di pulau Jawa adalah Majapahit. Nama kerajaan ini berasal dari buah maja yang pahit rasanya. Ketika orang-orang Madura bernama Raden Wijaya membuka hutan di Desa Tarik, mereka menenukan sebuah pohon maja yang berubah pahit. Padahal rasa buah itu biasanya manis. Oleh karena itu mereka menamakna permukiman mereka itu sebagai Majapahit. Daerah ini merupakan daerah yang diberikan Raja Jayakateang dari Kerajaan Kediri kepada Raden Wijaya. Raja Wijaya adalah menantu Raja Kertanegara dari kerajaan Singasari. Pada saat Kerajaan Singasari diserbu dan dikalahkan oleh Jayakatwang, Raden Wijaya berhasil melarikan diri. Ia mencari perlindungan kepada Bupati Madura yang bernama Arya Wiraraja. Dengan bantuan orang-orang Madura, ia membangun pemuliman di Desa Tarik yang kemudian diberi nama Majapahit tersebut.

Pada tahun 1292, armada Cina yang terdiri dari 1.000 buah kapal dengan 20.000 orang prajurit tiba di Tuban, Jawa Timur. Tujuan mereka adalah menghukum Raja Kertanegara yang menyatakan tidak mau tunduk kepada Kaisar Kubilai Khan dari Cina. Mereka tidak mengetahui bahwa Raja Kertanegara dari Singasari itu telah meninggal dikalahkan oleh Raja Jayakatwang dari Kediri.

Melihat peluang ini, Raden Wijaya mengambil kesempatan untuk merebut kembali Kerajaan Singasari. Ia menggabungkan diri dengan pasukan cina dan menyerang Raja Jayakatwang di Kediri. Kerajaan Kediri tidak mampu menghadapi serangan itu. Raja Jayakatwang berhasil dikalahkan. Kemenangan itu membuat pasukan Cina bergembira dan berpesta pora. Mereka tidak menyaka kalau kesempatan itu dipakai oleh Raden Wijaya untuk balik menyerang mereka. Pasukan Raden Wijaya berhasil mengusir armada Cina kembali ketanah airnya. Sejak saat itu Kerajaan Majapahit dianggap sudah berdiri.

Raden Wijaya naik tahta sebagai Raja Majapahit pada tahun 1293 dengan gelar Sri Kertarajasa Jayawardhana. Pada tahun 1295., berturut-turut pecah pembrontakan yang dipimpin oleh Rangga lawe dan disusul oleh Saro serta Nambi. Pembrontakan-pembrontakan itu bisa dipadamkan. Raden Wijaya wafat pada tahun 1309 dan mendapat penghormatan di dua tempat, yaitu Candi Simping (Sumberjati) dan Candi Artahpura.

Setelah Raden Wijaya wafat, putera permaisuri Tribuwaneswari yang bernama Jayanegara menggantikannya sebagai Raja Majapahit. Pada awal pemerintahannya Jayanegara harus menghadapi sisa pemberontakan yang meletus dimasa ayahnya masih hidup. Selain pembrontakan Kuti dan Sumi, Raja Jayanegara diselamatkan oleh pasukan pengawal (Bhayangkari) yang dipimpin oleh Gajah Mada ia kemudian diungsikan ke Desa Bedager.

Raja Jayanegara wafat tahun1328 karena dibunuh oleh salah seorang anggota dharmaoutra yang bernama Tanca. Oleh karena ia tidak mempunyai putra ia kemudian digantikan oleh adik perempuannya Bhre Kahuripan yang bergelar Tribuanatunggadewi Jayawishnuwardhani. Suaminya bernama Cakradhara yang berkuasa di Singasari dengan gelar Kertawerdhana.

Dari kitab Negarakertagama, digambarkan adanya beberapa pemberontakan di masa pemerintahan Ratu Tribuanatunggadewi. Pembrontakan yang paling berbahaya adalah pemberontakan di Sadeng dan Keta pada tahun 1331. Namun pemberontakan itu pemberontakan itu dapat dipadamkan oleh Gajah Mada. Setelah itu Gajah Mada bersumpah di hadapan Raja dan para pembesar kerajaan bahwa ia tidak akan amukti palapa (memakan buah palapa), sebelum ia dapat menundukan Nusantara.

Pada tahun 1334, lahirlah putra mahkota Kerajaan Majapahit yang diberi nama Hayam Wuruk. Pada tahun 1350, Ratu Tribuanatunggadewi mengundurkan diri setelah berkuasa 22 tahun. Ia wafat pada tahun 1372. Pada tahun 1350, Hayam Muruk dinobatkan sebagai raja Majapahit dan bergelar Sri Rajasanagara. Gajah Mada diangkat sebagai Patih Hamangkubumi. Dibawah pemerintahan Hayam Wuruk dan Gajah Mada, Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaannya. Kerajaan Majapahit menguasai wilayah yang sangat luas. Hampir seluruh wilayah Nusantara tunduk pada Majapahit.

Gajah Mada meninggal tahun 1364. Meninggalnya Gajah Mada menjadi titik tolak kemunduran Majapahit. Setelah Gajah Mada tidak ada negarawan yang kuat dan bijaksana. Keadaan semakin memburuk setelah Hayam Wuruk juga meninggal pada tahun 1389. Hayam Wuruk tidak memiliki putra mahkota. Tahta kerajaan Majapahit diberikan pada menantunya yang bernama Wikramawardhana (suami dari putri mahkota Kusumawardhani). Hayam Wuruk sebenarnya memiliki putra yang bernama Bhre Wirabhumi. Namun, dia bukan anak dari permaisuri sehingga tidak berhak mewarisi tahta Kerajaan Majapahit.

Meskipun demikian, Wirabhumi tetap diberi kekuasaan di wilayah kekuasaan di wilayah Kerajaan sebelah Timur, yaitu Blambangan. Dengan cara tersebut, kemungkinan perpecahan antara Bhre Wirabhumi dan Wikramawardhana berhasil diredam. Masalah kembali timbul ketika tahta Kerajaan Majapahit kembali kosong setelah Kusumawardhani meninggal dunia pada tahun 1400. Wikramawardhana berniat untuk menjadi pendeta dan menunjuk putrinya, Suhita, menjadi ratu Kerajaan Majapahit.

Pada tahun 1401, pecah perang antara keluarga Wikramawardhana dan Wirabhumi yang dikenal sebagai Perang Paregreg. Perang Paregreg baru berakhir pada tahun 1406 dengan terbunuhnya Bhre Wirabhumi. Parang saudara ini semakin melemahkan Kerajaan Majapahit. Satu demi satu daerah kekuasaannya melepaskan diri. Tidak ada lagi raja yang kuat dan mampu memerintah kerajaan yang demikian luas. Menurut catatan. Kerajaan Majapahit runtuh sekitar tahun 1500-qn yang didasarkan pada tahun bersimbol Sima Bang Kertaning Bhumi.

Inilah 9 Kuliner Paling Menjijikan di Dunia


Selama ribuan tahun manusia meramu makanan dan mecoba berbagai bahan untuk membuat suatu seumber kehidupan, lama-kelamaan mereka meracik dan itu terus berlanjut hingga kini, dan di setiap negara di setiap daerah dan bangsa biasanya memiliki kuliner yang menurut mereka itulah yang terbaik. namun bagi kita?

1. Balut (Camboddia, Philippine)


Telur-telur ini sengaja dibiarkan hingga embrio di dalamnya mulai berwujud. Kemudian dimasukkan kedalam air mendidih. Memakannya dengan diberi garam sedikit. Makanan ini digunakan untuk suatu upacara di daerah setempat.


2. Black Pudding (England)




Sosis yang dimasak dengan darah, lalu membeku ketika didinginkan. Ini adalah makanan untuk sarapan pagi.


3. Surstromming (Swedia)


Ikan yang dibusukkan di dalam kaleng dalam jangka waktu yang lama. Mereka mengatakan bahwa baunya sangat membangkitkan selera. Apalagi rasanya....hmmm


4. Scrapple (Amerika)


Pengisi roti ini adalah semacam agar agar yg dibuat dari bagian tubuh babi (bibir, moncong, atau bagian organ lainnya) yang dimasak sebentar lalu dituangkan dalam cetakan untuk mengeraskan.


5. Escamoles (Mexico)


Escamoles adalah telur semut hitam raksasa Liometopum, yang membuat rumah dalam sistem akar maguey dan tanaman Agave. Mengumpulkan telur adalah pekerjaan yang unik yang tidak menyenangkan, karena semut ini sangat berbisa. Cara yang paling populer untuk makan mereka berada dalam taco dengan guacamole.


6. Casu Marzu (Italy)


Kalau kacang kedele dibiarkan membusuk dan tumbuh jamur jadilah tempe. Nah kalo Casu Marzu adalah keju domba ‘susu yang telah sengaja terserang oleh larva casei Piophila atau “lalat keju”. Hasilnya adalah, sarat-belatung bom kentut.

Rasanya cukup kuat untuk membakar lidah, dan larvanya sendiri melewati perut belum dicerna, kadang-kadang hidup cukup lama untuk berkembang biak di usus, di mana mereka berusaha menembus dinding perut, menyebabkan muntah dan diare berdarah.


8. Baby Mice Wine (Korea, China)


Sehabis makan ikan-karbon-soda hidangan pencuci mulutnya adalah secangkir minuman dingin tikus mati!!! Anggur bayi tikus adalah minuman tradisional Cina dan Korea juga untuk "tonik kesehatan" yang ternyata rasanya seperti bensin mentah.

Tikus kecil, matanya masih tertutup, yang dipetik dari pelukan ibu mereka saat masih hidup ke dalam botol anggur beras. Mereka pergi untuk fermentasi sementara orangtua mereka miris, air mata terkulai sedih dari ujung kumis mereka.


9. Pacha (Iraq)


Jangan salah sangka! ini bukan ancaman dari Mafia Itali. Ini kepala domba. Direbus!

Kunci Gitar

Tentang Blog Ini

free web site traffic and promotion
Link Blogger Pemula Backlinks Generator GratisBelajar Bisnis Online Untuk Pemula

Entertainment Blogs
Entertainment blogs



free counters